KUAKAP.COM - Bahaya Dan Dampak Abu Vulkanik Bagi Kesehatan, Bahay lingkungan yang sering dibuat oleh kesalahan manusia, seperti sembarangan membakar hutan sehingga asap tersebut merusak dan juga menggangu kegiatan warga, Beberapa tahun terakhir, banyak gunung ber-api yang meletus di seluruh dunia, termasuk Indonesia sendiri memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif yang berpotensi meletus tiap tahunnya, seperti gunung sinabung yang sangat panjang, masih mengeluarkan lava.
Biasanya, ketika sebuah gunung berapi meletus, maka gunung tersebut akan memuntahkan berbagai macam material, seperti abu dan debu vulkanik, Debu vulkanik berukuran lebih kecil dibandingkan abu vulkanik (ukuran debu vulkanik kurang dari 10 mikron). Tapi meskipun begitu, keduanya sama-sama berbahaya dan bisa mengancam kesehatan manusia. Sebab, jika seseorang menghirup debu dan abu vulkanik, maka orang tersebut bisa mengalami gangguan pernapasan, iritasi mata dan kulit serta yang lainya menggangu kesehatan
Dokter ahli pernapasan dari RSUP Persahabatan, mengatakan bahwa memang hanya abu vulkanik yang memiliki ukuran kurang dari 10 mikron yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, serta hanya yang memiliki ukuran lebih kecil dari 5 mikron saja yang dapat memasuki saluran pernapasan bawah. Tapi masyarakat harus tetap waspada dan tidak boleh menyepelekan debu dan abu vulkanik.
Apa Saja Dampak abu vulkanik yang terhirup manusia? Ada dua Dampak yang sering terjadi untuk kesehatan manusia :
1. Dampak kronik
Dampak kronik diakibatkan oleh pajanan abu vulkanik dalam rentang waktu yang lama dan menyebabkan menurunnya fungsi paru-paru. Pajanan tersebut umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai mengakibatkan PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).
Disamping PPOK, pajanan abu vulkanik juga menyebabkan silikosis pada jaringan paru Silikosis adalah penyakit yang disebabkan adanya penumpukan silika dalam jaringan paru (yang termasuk kandungan dalam abu vulkanik) sampai mengakibatkan gangguan pernapasan.
2. Dampak akut
Yang termasuk dampak akut adalah iritasi saluran dan gangguan napas. Iritasi saluran napas berawal dari munculnya lendir di hidung. Kemudian korban akan merasakan sakit tenggorokan yang kadang kala diselingi batuk kering Jika dibiarkan, maka korban juga akan menderita sesak napas, batuk berdahak, sampai mengi (napas berbunyi).
Dampak akut juga akan dialami oleh orang yang sebelumnya telah mempunyai gangguan pernapasan, seperti bronkitis, asma, dan PPOK.
Bronkitis
Debu vulkanik bisa mengakibatkan terjadinya peradangan saluran napas bawah dan berkembang menjadi bronkitis akut. Hal ini terjadi selama beberapa hari dengan ciri-ciri produksi dahak berlebih, batuk kering, mengi dan sesak napas.
Asma
Bahwa abu vulkanik termasuk salah satu penyebab serangan asma. Debu halus mengakibatkan lapisan saluran pernapasan memproduksi sekresi dahak yang lebih banyak dan menyebabkan batuk serta pernapasan menjadi lebih berat. Orang yang memiliki asma, khususnya anak-anak, bisa mengalami dada sesak dan serangan batuk.
PPOK
Untuk orang yang telah menderita PPOK, pajanan abu vulkanik bisa mengakibatkan meningkatnya gejala seperti produksi dahak berlebih serta sesak napas.
Beberapa Dokter menambahkan bahwa kita juga harus mewaspadai resiko ISPA (infeksi saluran napas akut). ISPA disebabkan iritasi saluran napas yang mengakibatkan infeksi seperti bronkitis, tonsilitis, dan faringitis. Infeksi saluran napas memiliki gejala seperti sakit tenggorokan, dahak menjadi kental dan demam meriang.
Ada beberapa cara untuk menghindari dampak akut dan dampak kronik yang telah dijelaskan tadi. Misalnya saja dengan memakai masker, atau setidaknya memakai kain untuk menutup hidung dan mulut sehingga abu vulkanik dan debu vulkanik tidak terhirup. Khususnya bagi populasi berisiko seperti yang pernah menderita sakit paru, anak-anak, dan orangtua.
Mungkin Demikianlah singkat Kata postingan dari kuakap.com, Semoga Bisa Berguna Dan bermanfaat, terimakasih Baca Postingan sebelumnya yaitu Pengertian Dan Cara Mencegah Anemia
Biasanya, ketika sebuah gunung berapi meletus, maka gunung tersebut akan memuntahkan berbagai macam material, seperti abu dan debu vulkanik, Debu vulkanik berukuran lebih kecil dibandingkan abu vulkanik (ukuran debu vulkanik kurang dari 10 mikron). Tapi meskipun begitu, keduanya sama-sama berbahaya dan bisa mengancam kesehatan manusia. Sebab, jika seseorang menghirup debu dan abu vulkanik, maka orang tersebut bisa mengalami gangguan pernapasan, iritasi mata dan kulit serta yang lainya menggangu kesehatan
Dokter ahli pernapasan dari RSUP Persahabatan, mengatakan bahwa memang hanya abu vulkanik yang memiliki ukuran kurang dari 10 mikron yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, serta hanya yang memiliki ukuran lebih kecil dari 5 mikron saja yang dapat memasuki saluran pernapasan bawah. Tapi masyarakat harus tetap waspada dan tidak boleh menyepelekan debu dan abu vulkanik.
Apa Saja Dampak abu vulkanik yang terhirup manusia? Ada dua Dampak yang sering terjadi untuk kesehatan manusia :
1. Dampak kronik
Dampak kronik diakibatkan oleh pajanan abu vulkanik dalam rentang waktu yang lama dan menyebabkan menurunnya fungsi paru-paru. Pajanan tersebut umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai mengakibatkan PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).
Disamping PPOK, pajanan abu vulkanik juga menyebabkan silikosis pada jaringan paru Silikosis adalah penyakit yang disebabkan adanya penumpukan silika dalam jaringan paru (yang termasuk kandungan dalam abu vulkanik) sampai mengakibatkan gangguan pernapasan.
2. Dampak akut
Yang termasuk dampak akut adalah iritasi saluran dan gangguan napas. Iritasi saluran napas berawal dari munculnya lendir di hidung. Kemudian korban akan merasakan sakit tenggorokan yang kadang kala diselingi batuk kering Jika dibiarkan, maka korban juga akan menderita sesak napas, batuk berdahak, sampai mengi (napas berbunyi).
Dampak akut juga akan dialami oleh orang yang sebelumnya telah mempunyai gangguan pernapasan, seperti bronkitis, asma, dan PPOK.
Bronkitis
Debu vulkanik bisa mengakibatkan terjadinya peradangan saluran napas bawah dan berkembang menjadi bronkitis akut. Hal ini terjadi selama beberapa hari dengan ciri-ciri produksi dahak berlebih, batuk kering, mengi dan sesak napas.
Asma
Bahwa abu vulkanik termasuk salah satu penyebab serangan asma. Debu halus mengakibatkan lapisan saluran pernapasan memproduksi sekresi dahak yang lebih banyak dan menyebabkan batuk serta pernapasan menjadi lebih berat. Orang yang memiliki asma, khususnya anak-anak, bisa mengalami dada sesak dan serangan batuk.
PPOK
Untuk orang yang telah menderita PPOK, pajanan abu vulkanik bisa mengakibatkan meningkatnya gejala seperti produksi dahak berlebih serta sesak napas.
Beberapa Dokter menambahkan bahwa kita juga harus mewaspadai resiko ISPA (infeksi saluran napas akut). ISPA disebabkan iritasi saluran napas yang mengakibatkan infeksi seperti bronkitis, tonsilitis, dan faringitis. Infeksi saluran napas memiliki gejala seperti sakit tenggorokan, dahak menjadi kental dan demam meriang.
Ada beberapa cara untuk menghindari dampak akut dan dampak kronik yang telah dijelaskan tadi. Misalnya saja dengan memakai masker, atau setidaknya memakai kain untuk menutup hidung dan mulut sehingga abu vulkanik dan debu vulkanik tidak terhirup. Khususnya bagi populasi berisiko seperti yang pernah menderita sakit paru, anak-anak, dan orangtua.
Mungkin Demikianlah singkat Kata postingan dari kuakap.com, Semoga Bisa Berguna Dan bermanfaat, terimakasih Baca Postingan sebelumnya yaitu Pengertian Dan Cara Mencegah Anemia