kuakap -Asal Usul Sejarah Tari Wiranata Bali Indonesia, Bali tidak di kenal hanya dengan ke indahan pantai kuta dan tempat wisata dan hotel, namun pulau dewata ini terkenal juga dengan khas tarian, Sangat Benar kalau Kondisi geografis dan keragaman suku yang mendiami pulau-pulau yang ada di Indonesia membuat bumi pertiwi kaya akan budaya. Budaya inilah yang kemudian mengilhami para seniman untuk menciptakan karya yang indah. Salah satu kreasi yang masih bertahan hingga sekarang adalah Tari Wiranata. Seni olah gerak yang diciptakan oleh legenda tari Pulau Dewata asal Desa Pamoga, Denpasar Selatan bernama I Nyoman Kaler.
I Nyoman Kaler sendiri merupakan seniman serba bisa yang lahir di 1892 dan mewarisi darah seni dari sang kakek, I Gde Salin dan sang ayah I Gde Bakta. Selain menguasai seni tari, anak didik Anak Agung Rai Pahang ini juga handal dan menguasai semua perangkat gamelan Bali. Mulai dari gending pegingan, gender, angklung, semar hingga pagulingan.
sumber gambar www.wovgo.com
Kembali lagi ke Tari Wiranata, gerak tubuh secara berirama ini sejatinya masuk ke dalam jenis tari tunggal karena hanya ditarikan oleh satu orang penari. Lantaran memiliki gerak dinamis, maka tari yang mencerminkan kegagahan dan wibawa seorang raja ini memiliki keunikan pada gerakan mata nguler alias memutar bola mata dengan cepat.
Perpaduan antara ekspresi wajah si penari, seledet atau gerakan bola mata, riasan wajah, aksesoris hingga busana yang digunakan menghasilkan sebuah eksotisme gerak dan lagu yang sanggup memukau setiap mata yang melihatnya. Beberapa gerakan yang kerap dipertontonkan oleh si penari adalah mungkah lawang, ulap-ulap, ngerangrang hingga nepuk kampuh tangan.
Sayangnya, karena tingkat kesulitan menarikan Tari Wiranata yang cukup tinggi, maka hanya segelintir orang saja yang sanggup melakoninya. Sisanya lebih suka untuk menarikan tarian dengan karakter babancihan halus seperti Tari Panji Semirang atau Demang Miring. Yuk kita lestarikan!
Itulah Materi Artikel Kita Pada Hari ini,Semoga Berguna Dan Ada Manfaatnya, Terimakasih baca juga post sebelumnya yaitu Asal Usul Sejarah Tarian Angsa
I Nyoman Kaler sendiri merupakan seniman serba bisa yang lahir di 1892 dan mewarisi darah seni dari sang kakek, I Gde Salin dan sang ayah I Gde Bakta. Selain menguasai seni tari, anak didik Anak Agung Rai Pahang ini juga handal dan menguasai semua perangkat gamelan Bali. Mulai dari gending pegingan, gender, angklung, semar hingga pagulingan.
Kembali lagi ke Tari Wiranata, gerak tubuh secara berirama ini sejatinya masuk ke dalam jenis tari tunggal karena hanya ditarikan oleh satu orang penari. Lantaran memiliki gerak dinamis, maka tari yang mencerminkan kegagahan dan wibawa seorang raja ini memiliki keunikan pada gerakan mata nguler alias memutar bola mata dengan cepat.
Perpaduan antara ekspresi wajah si penari, seledet atau gerakan bola mata, riasan wajah, aksesoris hingga busana yang digunakan menghasilkan sebuah eksotisme gerak dan lagu yang sanggup memukau setiap mata yang melihatnya. Beberapa gerakan yang kerap dipertontonkan oleh si penari adalah mungkah lawang, ulap-ulap, ngerangrang hingga nepuk kampuh tangan.
Sayangnya, karena tingkat kesulitan menarikan Tari Wiranata yang cukup tinggi, maka hanya segelintir orang saja yang sanggup melakoninya. Sisanya lebih suka untuk menarikan tarian dengan karakter babancihan halus seperti Tari Panji Semirang atau Demang Miring. Yuk kita lestarikan!
Itulah Materi Artikel Kita Pada Hari ini,Semoga Berguna Dan Ada Manfaatnya, Terimakasih baca juga post sebelumnya yaitu Asal Usul Sejarah Tarian Angsa