KUAKAP.COM - Tipsdan Kiat engalah Untuk Menang Demi Kerukunan Rumah Tangga, Dalam kehidupan berumah tangga bahwa amarah dan ego menjadi tantangan kedua pasangan. Predikat Jessica sebagai istri Jacob sudah berjalan hampir sepuluh tahun, Namun pola hubungan suami istri yang diinginkan Jessica amat jauh sekali bedanya dengan kenyataan, Maksudnya, sebagai istri dan ibu dari anak-anak, Jessica ingin sesekali diistimewakan dan dijadikan prioritas dalam keluarga, Karena dalam menata kehidupan sehari-hari, Jessica sendiri hampir tidak pernah memikirkan diri sendiri, Kepentingan keluarga (suami dan kedua anaknya) selalu ditempatkan pada urutan pertama, Nah, bagaimana dengan sang suami?
foto gambar dari pixabay.com
Jacob tidak pernah menempatkan saya sebagai prioritas utama, Ia hanya berbaik hati dan menyayangi saya ketika ingin bercinta, bahkan saat tubuhnya pegal ingin dipijat, atau sekadar ingin dibuatkan masakan kesukaannya kata Jessica
Jessica dan Jacob terlibat dalam usaha bersama, meneruskan bisnis keluarga, Dalam keseharian, Jacob memang tergolong suami yang workacholic, Jika perlu, dalam satu minggu ia bekerja selama 8 hari! Kedisiplinan dalam bekerja membuahkan hasil yang cukup memuaskan, Keadaan ekonomi keluarga stabil, dan anak-anak mereka dapat mengecap pendidikan yang optimal di sekolah terbaik ibukota,
Efek negatifnya terasa pada pola hubungan suami istri, antara Jessica dan Jacob, Apakah semua laki-laki yang tengah berada di puncak karier memang bersikap demikian? tanya Jessica, resah,
Rupanya kebesaran hati Jessica untuk menerima kenyataan, bahwa dirinya berada di dalam prioritas akhir sang suami, ternyata tak mencukupi, Meski demikian, tindakan Jacob yang hanya ‘menoleh’ pada sang istri jika ada maunya, pun merupakan sebuah sikap yang kekanak-kanakan / tidak dewasa,
Perkawinan terdiri dari dua orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan sendiri-sendiri, Masing-masing selayaknyalah mengerti dan mampu memenuhi keinginan / kebutuhan pasangan hidupnya
Untuk mengetahui apa yang diinginkan pasangan, tak ada cara lain, adalah harus mengatakan hal tersebut secara verbal, Utarakanlah pada Jacob, tindakan-tindakan apa yang membuat Jessica kecewa, dan merasa kecil, Sementara itu, Jacob pun pasti akan menjawabnya, Entah itu menjawab dengan pernyataan-pernyataan yang defensif, atau dengan alasan yang masuk akal
Jessica dan Jacob dapat juga ber’main’ tukar peran, Berandailah menjadi pasangan masing-masing, Jessica di posisi Jacob , dan Jacob di posisi Jessica, Hal ini mungkin akan memudahkan masing-masing untuk berempati Jika masih ada cinta di antaranya, tak mungkin ada masalah yang tak terselesaikan, Yang penting, jangan sesekali bertarung untuk mendapatkan kemenangan
Dan, jika Jacob tidak menanggapi Jacoba sekali atau tidak menganggap hal itu sebagai masalah yang patut diperhitungkan dalam perkawinan, berarti tiba saatnya bagi Jessica untuk memikirkan alternatif masa depannya, Berkonsultasilah dulu dengan seorang konselor perkawinan, sebelum memutuskan sesuatu yang fatal
Demikianlah Artikel relationship Dari www.kuakap.com, Semoga Dengan Ulasan Singkat Dan Sederhana ini Dapat Berguna / manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Dan Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu 10 Hal Yang Tidak Layak Dibicarakan Kepada Pasangan
Jacob tidak pernah menempatkan saya sebagai prioritas utama, Ia hanya berbaik hati dan menyayangi saya ketika ingin bercinta, bahkan saat tubuhnya pegal ingin dipijat, atau sekadar ingin dibuatkan masakan kesukaannya kata Jessica
Jessica dan Jacob terlibat dalam usaha bersama, meneruskan bisnis keluarga, Dalam keseharian, Jacob memang tergolong suami yang workacholic, Jika perlu, dalam satu minggu ia bekerja selama 8 hari! Kedisiplinan dalam bekerja membuahkan hasil yang cukup memuaskan, Keadaan ekonomi keluarga stabil, dan anak-anak mereka dapat mengecap pendidikan yang optimal di sekolah terbaik ibukota,
Efek negatifnya terasa pada pola hubungan suami istri, antara Jessica dan Jacob, Apakah semua laki-laki yang tengah berada di puncak karier memang bersikap demikian? tanya Jessica, resah,
Shoshanna, seorang konselor perkawinan dan juga penulis buku 'Why Men Leave' berpendapat, bahwa kebanyakan pria menikah memiliki tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap perkawinan, melebihi wanita, Mereka dituntut untuk dapat memberi nafkah lahir bathin secara cukup pada keluarga inti, Sedangkan wanita tidak memiliki tuntutan seberat itu, katanyaTuntutan inilah yang kemudian akan mengancam keintiman dan kehangatan dalam keluarga, Contohnya adalah seperti yang terjadi pada Jacob dan Jessica, Alokasi waktu yang tak seimbang seperti yang dilakukan oleh Jacob merupakan masalah yang serius bagi Jessica
Rupanya kebesaran hati Jessica untuk menerima kenyataan, bahwa dirinya berada di dalam prioritas akhir sang suami, ternyata tak mencukupi, Meski demikian, tindakan Jacob yang hanya ‘menoleh’ pada sang istri jika ada maunya, pun merupakan sebuah sikap yang kekanak-kanakan / tidak dewasa,
Perkawinan terdiri dari dua orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan sendiri-sendiri, Masing-masing selayaknyalah mengerti dan mampu memenuhi keinginan / kebutuhan pasangan hidupnya
Untuk mengetahui apa yang diinginkan pasangan, tak ada cara lain, adalah harus mengatakan hal tersebut secara verbal, Utarakanlah pada Jacob, tindakan-tindakan apa yang membuat Jessica kecewa, dan merasa kecil, Sementara itu, Jacob pun pasti akan menjawabnya, Entah itu menjawab dengan pernyataan-pernyataan yang defensif, atau dengan alasan yang masuk akal
Jessica dan Jacob dapat juga ber’main’ tukar peran, Berandailah menjadi pasangan masing-masing, Jessica di posisi Jacob , dan Jacob di posisi Jessica, Hal ini mungkin akan memudahkan masing-masing untuk berempati Jika masih ada cinta di antaranya, tak mungkin ada masalah yang tak terselesaikan, Yang penting, jangan sesekali bertarung untuk mendapatkan kemenangan
Dan, jika Jacob tidak menanggapi Jacoba sekali atau tidak menganggap hal itu sebagai masalah yang patut diperhitungkan dalam perkawinan, berarti tiba saatnya bagi Jessica untuk memikirkan alternatif masa depannya, Berkonsultasilah dulu dengan seorang konselor perkawinan, sebelum memutuskan sesuatu yang fatal
Demikianlah Artikel relationship Dari www.kuakap.com, Semoga Dengan Ulasan Singkat Dan Sederhana ini Dapat Berguna / manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Dan Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu 10 Hal Yang Tidak Layak Dibicarakan Kepada Pasangan