2/10/2016

KUAKAP.COM - Menjaga Hubungan Pertemanan Di Lingkungan Tempat Tinggal, "Bagaimana sih, kita kan teman dekat dari dulu, kok ketemu sebentar aja nggak bisa, "keluh Ika. "Saya butuh bantuan kamu untuk menyelesaikan masalah dengan Dody, tunanganku. Kamu bisa kan ?" ujar Dian memelas. "Kok, jadi jarang ngumpul bareng lagi, bukannya kamu yang biasa mengatur jadwalnya," tanya Jihan meminta penjelasan.

Menjaga Hubungan Pertemanan Di Lingkungan Tempat Tinggal

Semua pertanyaan di atas hampir senantiasa menjadi sarapan pagi saya dalam sebulan terakhir ini. Awalnya, dimulai dari perubahan sikap dan kebiasaan saya. Dulu, banyak teman-teman mengakui coba saja tanyakan, kalau saya adalah tipe orang 'selalu ada di sana' saat dibutuhkan teman-teman, mulai dari waktu makan siang, pulang kantor, sampai menghabiskan weekend rame-rame. Tapi, sejujurnya, saya mulai mengalami kejenuhan dengan status menjadi 'seksi repot' dalam arti yang positif.

Wanita memang sering 'terjerat' menjadi 'orang yang bertanggung jawab' dalam sosial group yang dimilikinya. Seperti yang saya alami, seolah-olah saya harus bertanggung jawab melindungi teman-teman. Padahal, tak pernah ada 'penunjukan resmi' dari teman-teman bahwa saya adalah 'leader' mereka atau 'caregiver' di dalam kelompok kami. Apa karena saya sering menjadi pendengar yang baik bagi mereka?

Sebuah hasil penelitian yang mengejutkan dari University of Michigan's Institute for Social Research, adalah wanita yang hidup dalam lingkup sosial yang luas, pada akhirnya akan mengalami kejenuhan dan merasa kurang nyaman dalam menjalani hidup, dibandingkan wanita yang lingkup pergaulannya adalah kelompok kecil. Anda tentu lebih memilih mempunyai kelompok sosial yang kecil tapi anggotanya saling peduli, daripada harus 'pusing sendiri' memikirkan keutuhan kelompok sosial besar.

Ketika seorang sibuk mulai merasa hanya dirinya yang cenderung bertanggung jawab pada keutuhan kelompok sosialnya, ketika itu pula kejenuhan mulai 'merasukinya'. "Sepertinya hanya saya yang sibuk dengan urusan janji reuni. Entah tempatnya, waktunya sampai acaranya. Lama-lama saya berpikir kenapa semua orang bisanya cuma bergantung kepada saya," ujar Ita setengah mengeluh, salah satu teman yang mengami hal serupa.

Itulah sebabnya, saat menginjak usia 30-an, wanita cenderung ingin 'merenovasi' hubungan sosial yang mereka miliki. Hasil riset dari Unversity of Toronto mengungkapkan bahwa, semakin tambah usia kita, segala keinginan yang bervariasi akan tergantikan dengan kerinduan terhadap suatu komitmen. Misalnya, Anda akan mengurangi jadwal bertemu teman dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga.

Sempat terlintas di benak saya dan Ita, untuk tidak lagi menyibukkan diri dengan urusan pertemanan. Karena biar bagaimanapun, semakin hari, persoalan pribadi juga mengambil porsi besar yang cukup menyita waktu untuk diselesaikan. Ternyata langkah yang kami ambil tidak salah, karena ada satu referensi yang menyatakan, langkah ini akan memberi manfaat positif bagi lingkungan sosial kita, karena tanpa sadar kita memberi kesempatan pada teman-teman untuk ikut serta dalam menjaga terpeliharanya hubungan sosial yang baik.

Namun tetaplah jaga hubungan pertemanan ini dengan cara :

Jelaskan alasan mengapa Anda mengubah sikap dan kebiasaan ini. bisa jadi obat ampuh. Jumpai beberapa teman dalam satu pertemuan, sehingga Anda masih punya waktu untuk mengerjakan tugas kantor dan urusan keluarga.

Coba tukar peran dengan teman Anda yang lain. Tak ada salahnya untuk menyuarakan problem Anda dan minta pendapatnya.

Jika Anda merasa frustasi dengan hubungan pertemanan ini, tinggalkan saja. Berteman kan bukan untuk menyusahkan hidup Anda !


Demikianlah Artikel Review Dari www.kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Ada Memiliki Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Perayaan IMLEK 2567 Diiringi Lagu Qasidah Muslim Tobelo
Posted by : Kyu Enda Rating 5 Star Published : 2016-02-10T00:00:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas