KUAKAP.COM -Ternyata di Jepang dan Cina, pria-pria penderita kanker prostat jumlahnya 90% lebih sedikit bila dibandingkan dengan di Amerika. Luar biasa, sembilan puluh persen ! Ini benar-benar angka yang fantastis. Reaksi pertama dari sebagian besar pria yang diberitahu tentang hal ini kelihatan terkejut. Kemudian reaksi kedua mereka adalah mengangkat bahu sambil berkata," Bila hal tersebut ada kaitannya dengan genetik, maka tidak banyak yang dapat kita lakukan."
Namun disinilah letak kesalahpahaman tersebut. Bukti nyata yang terbaik menunjukkan bahwa perbedaan nutrisi justru merupakan faktor yang utama. Bukti tersebut benar-benar menakjubkan seperti dikutip dari satu wanita
Laurence Kolonel, M.D., Ph.D, guru besar University of Hawaii, melakukan penelitian terhadap para pria imigran yang berasal dari Timur Jauh untuk mengetahui apakah risiko kanker meningkat pada diri mereka. Meskipun emigrasi tidak mengubah pola genetika mereka, namun menurut Dr. Kolonel, masalah perpindahan tersebut merupakan petunjuk paling kuat bahwa lingkungan dapat berpengaruh terhadap risiko terjadinya kanker prostat.
Dr. Kolonel menemukan peningkatan rasio penderita kanker prostat pada kaum imigran yang pindah dari Jepang ke Hawaii dan hal ini membuktikan bahwa mereka mengalami peningkatan risiko. Saat ini sebagian besar dari "hasil studi imigran' (demikian mereka disebut) menunjukkan adanya peningkatan risiko yang paling besar pada anak-anak dan cucu-cucu para imigran.
Generasi pertama kaum imigran masih tetap menjaga nilai-nilai tradisional mereka, sementara generasi berikutnya sudah lebih beradaptasi terhadap lingkungan yang baru, seperti, burger, kentang goreng, pizza, minuman soda, drive-in, video games, dan lain-lain.
Itulah yang juga menjadi penyebab dari meningkatnya risiko terhadap kanker pay+udara. Wanita-wanita Asia yang menetap di Asia menderita kanker pay+udara 90% lebih sedikit dibandingkan wanita-wanita Amerika. Namun ketika mereka pindah ke Amerika, anak-anak dan cucu-cucu perempuan mereka mempunyai risiko menderita kanker pay+udara yang jumlahnya mendekati wanita-wanita Amerika. Hal inilah yang ingin ditekankan oleh Dr. Kolonel dalam penelitiannya.
Katakanlah, ada seorang pria yang beremigrasi dari Jepang ke Hawaii pada usia 20 tahun. Diusia yang ke 50 tahun, ia akan mempunyai risiko menderita kanker prostat yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan (sejak usia 20 itu) tetap tinggal di Jepang.
"Diet, merupakan kemungkinan yang paling bermakna. Ketika imigran Jepang datang ke Hawaii, perubahan terbesar bagi mereka adalah diet, karena Hawaii tidak dibebani oleh industrialisasi ataupun polusi. Yang berubah disini adalah mereka terpengaruh oleh diet gaya barat," Dr. Kolonel memperkirakan.
"Apa sih diet gaya barat itu? Diet yang sarat dengan produk-produk hewani - khususnya daging dan susu serta produk-produknya - yang berkadar lemak lebih tinggi, dibanding diet tradisional masyarakat Asia dan Afrika. Mereka beralih dari padi-padian dan sereal ke daging dan susu, yang menyebabkan perubahan jumlah lemak alami yang diserap oleh tubuh. Sebagai perbandingan, komposisi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam diet gaya barat adalah lebih sedikit," jelasnya.
Kanker tersembunyi adalah kanker yang berada pada tahap yang pasif (diam) dan tidak menyebabkan gangguan. Kanker tersembunyi bukan merupakan sesuatu yang istimewa di Amerika Serikat. Para peneliti menemukan bahwa, pada usia berapapun, pria di seluruh dunia menghadapi risiko adanya kanker tersembunyi yang sama. Namun, diperkirakan 25% pria berusia 30-an mempunyai kanker tersembunyi di dalam diri mereka.
Kita akan mengambil Cina sebagai contoh. Pria-pria Cina mempunyai prosentase kanker tersembunyi yang sama dengan pria-pria Amerika. Namun berapa banyak kanker yang tersembunyi itu akan berubah menjadi kanker klinis?
Untuk Cina terdapat beberapa jawaban. Namun Cina memiliki angka kejadian yang paling rendah di dunia, sekitar 2,8/100.000 orang per tahun. Sementara orang-orang kulit putih di Amerika mencapai angka 100/100.000, yang berarti 36 kali lebih tinggi daripada rata-rata di Cina.
Jadi jika pria-pria di Amerika dan Cina mulai start pada kotak pertama dengan jumlah kanker tersembunyi yang sama, berapa jumlah perbedaan pada kanker klinis? Mengapa kanker tersembunyi tersebut kemudian lebih banyak menyerang pria-pria Amerika daripada Cina? Apa yang menyebabkan tumor tersembunyi tersebut berubah menjadi tumor yang mengancam kehidupan? Jawabannya hanya satu, yaitu diet.
Charles Myers, M.D. dari University Of Virginia, juga menyimpulkan bahwa diet benar-benar dapat mempengaruhi perkembangan kanker prostat dari level mikroskopik ke level metastatik. Ini merupakan kenyataan yang ironis. Tentu, pria yang makan makanan tradisional di Timur Jauh mempunyai tingkat kanker yang rendah, namun bagaimana dengan pria-pria yang tergoda dengan perubahan diet gaya barat? (Mereka seharusnya berhati-hati ketika mereka mengubah pola diet mereka!)
Kita ambil kota metropolitan Shanghai sebagai contoh. Disana burger, kentang goreng, dan milk-shake dapat diperoleh dengan mudah, sebagaimana halnya lumpia dan tahu. Saat ini angka kejadian kanker prostat mulai meningkat diantara pria-pria di kota tersebut, ketika mereka mulai meninggalkan makanan tradisional dan beralih ke makanan barat.
Namun berita baiknya adalah bahwa para pria yang mengkonsumsi makanan tradisional dan sayuran seperti bawang putih, bawang merah dan bawang bombay mempunyai risiko yang lebih rendah untuk menderita kanker prostat. Diet tradisional Cina lebih banyak diisi dengan buah-buahan, taoge, sayuran berwarna hijau dan oranye, seperti labu. Dalam diet tradisional Cina, 60% energi yang masuk bersumber dari karbohidrat kompleks.
Demikianlah inilah Penyebab Orang Asia Mudah Terkena Kanker ! Artikel Review Dari kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Dan Ada Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu 10 Olahraga ini Lagi Trend Dan Di Gemari Perempuan / Wanita Karir Mengenali ciri-ciri kanker dan serta pengertian dan definisi
Namun disinilah letak kesalahpahaman tersebut. Bukti nyata yang terbaik menunjukkan bahwa perbedaan nutrisi justru merupakan faktor yang utama. Bukti tersebut benar-benar menakjubkan seperti dikutip dari satu wanita
Laurence Kolonel, M.D., Ph.D, guru besar University of Hawaii, melakukan penelitian terhadap para pria imigran yang berasal dari Timur Jauh untuk mengetahui apakah risiko kanker meningkat pada diri mereka. Meskipun emigrasi tidak mengubah pola genetika mereka, namun menurut Dr. Kolonel, masalah perpindahan tersebut merupakan petunjuk paling kuat bahwa lingkungan dapat berpengaruh terhadap risiko terjadinya kanker prostat.
Dr. Kolonel menemukan peningkatan rasio penderita kanker prostat pada kaum imigran yang pindah dari Jepang ke Hawaii dan hal ini membuktikan bahwa mereka mengalami peningkatan risiko. Saat ini sebagian besar dari "hasil studi imigran' (demikian mereka disebut) menunjukkan adanya peningkatan risiko yang paling besar pada anak-anak dan cucu-cucu para imigran.
Generasi pertama kaum imigran masih tetap menjaga nilai-nilai tradisional mereka, sementara generasi berikutnya sudah lebih beradaptasi terhadap lingkungan yang baru, seperti, burger, kentang goreng, pizza, minuman soda, drive-in, video games, dan lain-lain.
Itulah yang juga menjadi penyebab dari meningkatnya risiko terhadap kanker pay+udara. Wanita-wanita Asia yang menetap di Asia menderita kanker pay+udara 90% lebih sedikit dibandingkan wanita-wanita Amerika. Namun ketika mereka pindah ke Amerika, anak-anak dan cucu-cucu perempuan mereka mempunyai risiko menderita kanker pay+udara yang jumlahnya mendekati wanita-wanita Amerika. Hal inilah yang ingin ditekankan oleh Dr. Kolonel dalam penelitiannya.
Katakanlah, ada seorang pria yang beremigrasi dari Jepang ke Hawaii pada usia 20 tahun. Diusia yang ke 50 tahun, ia akan mempunyai risiko menderita kanker prostat yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan (sejak usia 20 itu) tetap tinggal di Jepang.
"Diet, merupakan kemungkinan yang paling bermakna. Ketika imigran Jepang datang ke Hawaii, perubahan terbesar bagi mereka adalah diet, karena Hawaii tidak dibebani oleh industrialisasi ataupun polusi. Yang berubah disini adalah mereka terpengaruh oleh diet gaya barat," Dr. Kolonel memperkirakan.
"Apa sih diet gaya barat itu? Diet yang sarat dengan produk-produk hewani - khususnya daging dan susu serta produk-produknya - yang berkadar lemak lebih tinggi, dibanding diet tradisional masyarakat Asia dan Afrika. Mereka beralih dari padi-padian dan sereal ke daging dan susu, yang menyebabkan perubahan jumlah lemak alami yang diserap oleh tubuh. Sebagai perbandingan, komposisi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam diet gaya barat adalah lebih sedikit," jelasnya.
Kanker tersembunyi adalah kanker yang berada pada tahap yang pasif (diam) dan tidak menyebabkan gangguan. Kanker tersembunyi bukan merupakan sesuatu yang istimewa di Amerika Serikat. Para peneliti menemukan bahwa, pada usia berapapun, pria di seluruh dunia menghadapi risiko adanya kanker tersembunyi yang sama. Namun, diperkirakan 25% pria berusia 30-an mempunyai kanker tersembunyi di dalam diri mereka.
Kita akan mengambil Cina sebagai contoh. Pria-pria Cina mempunyai prosentase kanker tersembunyi yang sama dengan pria-pria Amerika. Namun berapa banyak kanker yang tersembunyi itu akan berubah menjadi kanker klinis?
Untuk Cina terdapat beberapa jawaban. Namun Cina memiliki angka kejadian yang paling rendah di dunia, sekitar 2,8/100.000 orang per tahun. Sementara orang-orang kulit putih di Amerika mencapai angka 100/100.000, yang berarti 36 kali lebih tinggi daripada rata-rata di Cina.
Jadi jika pria-pria di Amerika dan Cina mulai start pada kotak pertama dengan jumlah kanker tersembunyi yang sama, berapa jumlah perbedaan pada kanker klinis? Mengapa kanker tersembunyi tersebut kemudian lebih banyak menyerang pria-pria Amerika daripada Cina? Apa yang menyebabkan tumor tersembunyi tersebut berubah menjadi tumor yang mengancam kehidupan? Jawabannya hanya satu, yaitu diet.
Charles Myers, M.D. dari University Of Virginia, juga menyimpulkan bahwa diet benar-benar dapat mempengaruhi perkembangan kanker prostat dari level mikroskopik ke level metastatik. Ini merupakan kenyataan yang ironis. Tentu, pria yang makan makanan tradisional di Timur Jauh mempunyai tingkat kanker yang rendah, namun bagaimana dengan pria-pria yang tergoda dengan perubahan diet gaya barat? (Mereka seharusnya berhati-hati ketika mereka mengubah pola diet mereka!)
Kita ambil kota metropolitan Shanghai sebagai contoh. Disana burger, kentang goreng, dan milk-shake dapat diperoleh dengan mudah, sebagaimana halnya lumpia dan tahu. Saat ini angka kejadian kanker prostat mulai meningkat diantara pria-pria di kota tersebut, ketika mereka mulai meninggalkan makanan tradisional dan beralih ke makanan barat.
Namun berita baiknya adalah bahwa para pria yang mengkonsumsi makanan tradisional dan sayuran seperti bawang putih, bawang merah dan bawang bombay mempunyai risiko yang lebih rendah untuk menderita kanker prostat. Diet tradisional Cina lebih banyak diisi dengan buah-buahan, taoge, sayuran berwarna hijau dan oranye, seperti labu. Dalam diet tradisional Cina, 60% energi yang masuk bersumber dari karbohidrat kompleks.
Demikianlah inilah Penyebab Orang Asia Mudah Terkena Kanker ! Artikel Review Dari kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Dan Ada Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu 10 Olahraga ini Lagi Trend Dan Di Gemari Perempuan / Wanita Karir Mengenali ciri-ciri kanker dan serta pengertian dan definisi