KUAKAP.COM -Jangan pernah pandang enteng urusan kaus. Apalagi kaus yang dikenakan ABG Bandung. Soalnya cewek yang mengenakan kaus yang udel-nya kelihatan, merupakan pertanda sesuatu. Apa sih?
Katanya, ABG yang mengenakan kaus yang tak menutupi udel dan dipadankan dengan celana jins, termasuk cewek yang bisa diajak happy-happy. Mau yang 'pasfoto' atau seluruh tubuh, itu semua bisa diatur. Yang penting sanggup menanggung tarif yang pasti membuat Anda merogoh kantong agak dalam.
Para ABG itu, biasanya mejeng di beberapa tempat. Untuk kelas menengah ke bawah, kebanyakan mereka ngeceng di diskotik L di kawasan Banceuy. Bertarif sekitar Rp50 ribu untuk short time. Di tempat ini, kebanyakan ABG berasal dari luar kota sekitar bandung
Sementara untuk kelas menengah ke atas, ABG bayaran itu biasanya mangkal di mal B. Ada dua tempat yang sering dikunjungi yaitu sekitar taman depan mal dan sebuah kafe di lantai satu. ABG yang mejeng di taman, bertarif sekitar Rp100 ribu.
Toge Cabe Caddy Pengusaha dan Pejabat sama Genitnya foto sumber kaskus
Sedangkan ABG yang mangkal di kafe, bertarif Rp150-300 ribu. Kafe hanya berfungsi sebagai tempat mangkal atau meeting point. Untuk menggaet mereka juga gampang. Kalau kerdipan mata Anda dibalas, itu berarti ia menunggu Anda mendekatinya untuk proses selanjutnya. Di kafe, ada ABG yang single fighter, ada pula yang berkelompok maksimal tiga orang.
Tapi tarif itu hanya untuk 'kesenangan' dari dada ke atas alias 'pasfoto'. Soalnya, tidak semua ABG mau diajak berhubungan seks. Kalau Anda mau lebih, mereka bisa membantu mencarikan. Tarifnya Rp1 juta semalam. Soal tempat, terserah si tamu. Namun rata-rata mereka 'main' di hotel kelas melati tiga.
Saat malam tiba, di sekitar hotel P, Jl Asia Afrika, banyak lelaki tua yang bertindak sebagai calo pekerja seks. Khusus mereka yang menjadi calo ABG, biasanya mengenakan sepatu kets putih. ABG yang dibantu calo ini, biasanya mereka yang memiliki mami alias germo.
Menurut Handi, salah seorang eksekutif yang sering berkencan dengan ABG Bandung, faktor ekonomi merupakan alasan utama para ABG tersebut berfungsi ganda. "Mereka ingin punya duit banyak dan pakai baju mentereng seperti teman-temannya," katanya.
Tapi, tak semua ABG harus dibayar. Ada juga yang berdasarkan suka sama suka, seperti mereka yang 'berolahraga' di klub aerobik di hotel S. Kebanyakan ABG di sana berkantong tebal, jadi tidak akan meminta bayaran. Tinggal bagaimana pendekatannya saja.
Kaus ber-udel itu dikenakan jika sore atau malam tiba. Sementara siang hari, kebanyakan mereka masih mengenakan seragam sekolah. Dandanan mereka pun rata-rata cukup menor, tak seperti remaja kebanyakan. Jadi untuk mengenalinya, memang relatif cukup mudah.
Seperti juga kehidupan remaja masa kini, ABG Bandung lekat dengan narkotika. Beberapa di antara mereka yang pecandu shabu-shabu. Namun kebanyakan di antara mereka ogah rugi dan lebih banyak mendapatkannya dengan cara 'menodong' tamu. Atau kalau tamunya juga ternyata pemakai, mereka lebih senang karena bisa berpesta.
Demikianlah Fakta Misteri UDEL ABG Bandung Terungkap Seperti ini ?! Artikel Review Dari kuakap.com, yang dikutip dari tabloid wanita indonesia, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan yang lain Yaitu Cerita: 3 Kali Kawin Cerai Dengan Satu Pria Kok Bisa ?
Katanya, ABG yang mengenakan kaus yang tak menutupi udel dan dipadankan dengan celana jins, termasuk cewek yang bisa diajak happy-happy. Mau yang 'pasfoto' atau seluruh tubuh, itu semua bisa diatur. Yang penting sanggup menanggung tarif yang pasti membuat Anda merogoh kantong agak dalam.
Para ABG itu, biasanya mejeng di beberapa tempat. Untuk kelas menengah ke bawah, kebanyakan mereka ngeceng di diskotik L di kawasan Banceuy. Bertarif sekitar Rp50 ribu untuk short time. Di tempat ini, kebanyakan ABG berasal dari luar kota sekitar bandung
Sementara untuk kelas menengah ke atas, ABG bayaran itu biasanya mangkal di mal B. Ada dua tempat yang sering dikunjungi yaitu sekitar taman depan mal dan sebuah kafe di lantai satu. ABG yang mejeng di taman, bertarif sekitar Rp100 ribu.
Sedangkan ABG yang mangkal di kafe, bertarif Rp150-300 ribu. Kafe hanya berfungsi sebagai tempat mangkal atau meeting point. Untuk menggaet mereka juga gampang. Kalau kerdipan mata Anda dibalas, itu berarti ia menunggu Anda mendekatinya untuk proses selanjutnya. Di kafe, ada ABG yang single fighter, ada pula yang berkelompok maksimal tiga orang.
Tapi tarif itu hanya untuk 'kesenangan' dari dada ke atas alias 'pasfoto'. Soalnya, tidak semua ABG mau diajak berhubungan seks. Kalau Anda mau lebih, mereka bisa membantu mencarikan. Tarifnya Rp1 juta semalam. Soal tempat, terserah si tamu. Namun rata-rata mereka 'main' di hotel kelas melati tiga.
Saat malam tiba, di sekitar hotel P, Jl Asia Afrika, banyak lelaki tua yang bertindak sebagai calo pekerja seks. Khusus mereka yang menjadi calo ABG, biasanya mengenakan sepatu kets putih. ABG yang dibantu calo ini, biasanya mereka yang memiliki mami alias germo.
Menurut Handi, salah seorang eksekutif yang sering berkencan dengan ABG Bandung, faktor ekonomi merupakan alasan utama para ABG tersebut berfungsi ganda. "Mereka ingin punya duit banyak dan pakai baju mentereng seperti teman-temannya," katanya.
Tapi, tak semua ABG harus dibayar. Ada juga yang berdasarkan suka sama suka, seperti mereka yang 'berolahraga' di klub aerobik di hotel S. Kebanyakan ABG di sana berkantong tebal, jadi tidak akan meminta bayaran. Tinggal bagaimana pendekatannya saja.
Kaus ber-udel itu dikenakan jika sore atau malam tiba. Sementara siang hari, kebanyakan mereka masih mengenakan seragam sekolah. Dandanan mereka pun rata-rata cukup menor, tak seperti remaja kebanyakan. Jadi untuk mengenalinya, memang relatif cukup mudah.
Seperti juga kehidupan remaja masa kini, ABG Bandung lekat dengan narkotika. Beberapa di antara mereka yang pecandu shabu-shabu. Namun kebanyakan di antara mereka ogah rugi dan lebih banyak mendapatkannya dengan cara 'menodong' tamu. Atau kalau tamunya juga ternyata pemakai, mereka lebih senang karena bisa berpesta.