KUAKAP.COM - Baru-Baru ini kita di hebohkan Papa Minta Saham yang jelas itu bisa Menurunkan Kredibilitas kerja DPR, begitu juga dengan kerja di kantor bahwa Sikap Yang Bisa Merusak Perkembangan Karir Kerja Anda, Salah satu hal yang mesti dikuasai dalam bekerja adalah mampu berkomunikasi, demikian yang dituntut oleh hampir semua atasan di setiap tempat kerja. Bukan saja berkomunikasi dengan beberapa orang, namun juga berkomunikasi di antara banyak orang, misalnya dalam sebuah rapat yang Anda pimpin. Rasa khawatir dan cemas yang dapat berkembang menjadi rasa takut dalam menghadapi rapat yang akan dihadiri banyak orang penting di lingkungan kantor misalnya, sedapat mungkin harus diperangi.
Coba lakukan saran dari seorang pakar psikologi ; anggaplah rasa takut itu adalah bentuk pelepasan dari sebuah enerji yang berlebihan di tubuh Anda. Dengan demikian, salurkan enerji tadi dengan melakukan kegiatan fisik seperti berjalan di sekitar kantor, atau duduk diam sambil mengontrol nafas Anda secara teratur sebelum Anda 'bertugas'. Alternatif lain adalah dengan bergabung bersama sekelompok rekan yang sedang beristirahat sambil membicarakan hal-hal ringan yang lucu sehingga suasana ini dapat membuat Anda tertawa bersama. Aktifitas ringan ini dipercaya dapat mengalihkan fokus pikiran terhadap hal yang sebenarnya sedang Anda hadapi. Sebaliknya Anda akan merasa lebih tenang dan lebih siap.
Memiliki masalah adalah suatu hal yang manusiawi, namun jangan sampai dampak dari masalah yang sedang dihadapi ikut merembet sampai ke tempat kerja. Jika kekalutan dan kesedihan ini sampai mengakibatkan Anda menangis di depan atasan, tak pelak lagi atasan Anda akan menganggap Anda sebagai orang yang tidak memiliki kontrol diri yang baik dan tidak mampu menghadapi sebuah tekanan. Seorang pakar etiket menyatakan bahwa di saat Anda mengenakan pakaian kerja setiap pagi, di saat itu pula Anda dituntut untuk 'menjelma' menjadi seorang wanita pekerja yang profesional. Tinggalkan semua permasalahan di rumah dan bersiaplah menghadapi pekerjaan Anda di kantor hari ini.
Tentu banyak kejadian di kantor yang sesekali bisa juga membuat pipi Anda bersemu merah alias malu. Jika ini terjadi justru di saat Anda sedang menjadi pusat perhatian (seperti sedang memimpin sebuah diskusi atau saat Anda sedang mendapat giliran bicara pada rapat), usahakan untuk tetap meneruskan apa yang sedang Anda lakukan dan bersikap seolah Anda tidak terganggu karenanya. Jika Anda membiarkan diri terhanyut sehingga seperti orang yang salah tingkah , hasilnya Anda hanya akan tampak seperti orang yang kurang matang, mudah terusik dan kurang percaya diri di depan seluruh rekan kerja dan atasan Anda yang hadir saat itu.
Usahakan untuk tidak mengeluarkan gumaman yang tidak jelas seperti "eee, hmmm, apa" saat Anda menyampaikan sebuah materi di dalam rapat. Gumaman ini akan jelas menyiratkan bahwa Anda seperti orang yang selalu ragu-ragu, mudah resah dan kurang pandai. Apabila Anda menyadari kekurangan ini, sebaiknya berlatihlah dengan cara merekam sebuah topik pembicaraan di dalam kaset dan perbaikilah sampai mencapai hasil yang optimal. Seorang pakar psikologi berpendapat, "Jika Anda berbicara seperti anak kecil, orang lain akan serta merta memperlakukan Anda sebagai anak kecil pula."
Pakaian mencerminkan impresi pertama pada penampilan. Maka, sebelum mengenakan sebuah setelan, tanyakan pada diri Anda "Apakah ini yang juga akan dikenakan oleh atasan saya ?". Artinya, cobalah untuk memadupadankan busana bergaya klasik yang 'aman' sehingga rekan kerja dan atasan Anda bisa lebih berkonsentrasi terhadap Anda, bukan terhadap aksesori atau potongan busana yang eksentrik yang Anda kenakan misalnya. Menurut seorang pakar tata busana, "Tempat kerja layaknya seperti lapangan tenis, lapangannya luas tapi jika Anda keluar garis maka Anda akan terkena penalti".
LIHAT JUGA SEBELUMNYA
Coba lakukan saran dari seorang pakar psikologi ; anggaplah rasa takut itu adalah bentuk pelepasan dari sebuah enerji yang berlebihan di tubuh Anda. Dengan demikian, salurkan enerji tadi dengan melakukan kegiatan fisik seperti berjalan di sekitar kantor, atau duduk diam sambil mengontrol nafas Anda secara teratur sebelum Anda 'bertugas'. Alternatif lain adalah dengan bergabung bersama sekelompok rekan yang sedang beristirahat sambil membicarakan hal-hal ringan yang lucu sehingga suasana ini dapat membuat Anda tertawa bersama. Aktifitas ringan ini dipercaya dapat mengalihkan fokus pikiran terhadap hal yang sebenarnya sedang Anda hadapi. Sebaliknya Anda akan merasa lebih tenang dan lebih siap.
Memiliki masalah adalah suatu hal yang manusiawi, namun jangan sampai dampak dari masalah yang sedang dihadapi ikut merembet sampai ke tempat kerja. Jika kekalutan dan kesedihan ini sampai mengakibatkan Anda menangis di depan atasan, tak pelak lagi atasan Anda akan menganggap Anda sebagai orang yang tidak memiliki kontrol diri yang baik dan tidak mampu menghadapi sebuah tekanan. Seorang pakar etiket menyatakan bahwa di saat Anda mengenakan pakaian kerja setiap pagi, di saat itu pula Anda dituntut untuk 'menjelma' menjadi seorang wanita pekerja yang profesional. Tinggalkan semua permasalahan di rumah dan bersiaplah menghadapi pekerjaan Anda di kantor hari ini.
Tentu banyak kejadian di kantor yang sesekali bisa juga membuat pipi Anda bersemu merah alias malu. Jika ini terjadi justru di saat Anda sedang menjadi pusat perhatian (seperti sedang memimpin sebuah diskusi atau saat Anda sedang mendapat giliran bicara pada rapat), usahakan untuk tetap meneruskan apa yang sedang Anda lakukan dan bersikap seolah Anda tidak terganggu karenanya. Jika Anda membiarkan diri terhanyut sehingga seperti orang yang salah tingkah , hasilnya Anda hanya akan tampak seperti orang yang kurang matang, mudah terusik dan kurang percaya diri di depan seluruh rekan kerja dan atasan Anda yang hadir saat itu.
Usahakan untuk tidak mengeluarkan gumaman yang tidak jelas seperti "eee, hmmm, apa" saat Anda menyampaikan sebuah materi di dalam rapat. Gumaman ini akan jelas menyiratkan bahwa Anda seperti orang yang selalu ragu-ragu, mudah resah dan kurang pandai. Apabila Anda menyadari kekurangan ini, sebaiknya berlatihlah dengan cara merekam sebuah topik pembicaraan di dalam kaset dan perbaikilah sampai mencapai hasil yang optimal. Seorang pakar psikologi berpendapat, "Jika Anda berbicara seperti anak kecil, orang lain akan serta merta memperlakukan Anda sebagai anak kecil pula."
Pakaian mencerminkan impresi pertama pada penampilan. Maka, sebelum mengenakan sebuah setelan, tanyakan pada diri Anda "Apakah ini yang juga akan dikenakan oleh atasan saya ?". Artinya, cobalah untuk memadupadankan busana bergaya klasik yang 'aman' sehingga rekan kerja dan atasan Anda bisa lebih berkonsentrasi terhadap Anda, bukan terhadap aksesori atau potongan busana yang eksentrik yang Anda kenakan misalnya. Menurut seorang pakar tata busana, "Tempat kerja layaknya seperti lapangan tenis, lapangannya luas tapi jika Anda keluar garis maka Anda akan terkena penalti".
LIHAT JUGA SEBELUMNYA
- Cara Komunikasi Yang Baik Melalui Email, Fax, Dan Telpon
- 7 Tips & Trik Agar Karyawan Baru Rajin Bekerja Dan Produktif
- Cara Pilih Jas Untuk Postur Tubuh Wanita Dan Pria Agar Terlihat Keren