KUAKAP.COM - Hari-hari belakangan ini seperti neraka saja buat Cindy. Karyawati bagian promosi sebuah bank tCindyma ini bagai ditindih dan diganduli beban sekaligus! Setiap kali menatap agendanya, Cindy seperti melihat hantu saja rasanya. Sejumlah proyek promosi yang menyentuh deadline akhir bulan ini serasa siap menerkamnya. Berkas-berkas acara promo produk layanan terbaru di banknya belum lagi direvisi. Proyek kerjasama yang sudah di-acc bosnya pun belum tuntas di follow-up. Biro iklan bolak-balik menelponnya menanyakan materi iklan. Sementara di sudut mejanya layar komputer menatap kosong menunggunya mengetik laporan bulanan yang harus diselesaikannya besok!
Sebanyak itu bebannya, Cindy hanya tercenung sepanjang pagi. Kericuhan benda-benda di mejanya tak jauh beda dengan raut wajahnya yang kusut masai. “Pikiranku benar-benar kacau. Aku bahkan tak tahu apa yang harus kukerjakan sekarang. Aku tak bisa konsentrasi pada satu hal karena sebelah otakku lari pada masalah lain..!” keluhnya setengah menangis. Kejadian selanjutnya mudah ditebak. Cindy melemburkan diri sepanjang malam, dengan hasil yang jauh dari optimal lantaran pengerjaan yang terburu-buru.
Boleh jadi, keluhan Cindy adalah fotocopy suara Anda. Harus pintar-pintar membagi waktu, itu barangkali sudah jadi nasihat klise. Siapapun tahu, semua orang ingin selalu bisa membagi waktu. Tapi kerapkali perencanaan dan skenario yang sudah dijalin matang di kepala tak mau berdamai dengan realita. Siapa yang menyangka kalau materi iklan yang sudah dibuat rapi ditolak mentah-mentah oleh direksi, sentaknya membela diri. “Siapa juga yang menduga kalau bosku mendadak keluar kota selama seminggu sampai proposal yang mestinya sudah disetujui dan dijalankan jadi mandeg !” bibir Cindy terus bernyanyi. Ya, siapa sangka?
Tapi benarkah itu tak ada solusi? Dunia memang terus berputar, waktu terus berjalan, segala sesuatu terus berubah. Membiarkan diri kita berjalan pada apa yang telah kita tetapkan akhirnya bukanlah cara yang bijak jika sekeliling kita menuntut lebih dari yang ada. Strateginya ? Cobalah berdamai dengan lingkungan dan pekerjaan dan pelajarilah ‘ritme alam’ pekerjaan yang kadang berubah di luar rencana kita.
Psikolog Mawar Peel dalam bukunya yang terkenal, The Family Manager, mengatakan, seringkali pekerjaan yang sulit hanyalah rekaan kita sendiri. Pada dasarnya pekerjaan itu tidak sulit kalau kita mencoba menghayatinya, mencoba mengenalnya dan akhirnya mampu mengurainya. “Namun pendapat bahwa itu sulit terlalu kuat menguasai hati, sehingga hasil akhirnya adalah pekerjaan yang tertunda dan munculah neraka itu...pekerjaan yang menumpuk!” tandas Mawar.
Ia lantas melanjutkan bahwa tak ada pekerjaan yang berat jika kita membagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan kecil. Tak peduli apakah Anda seorang sekretaris yang selalu bergulat dengan tumpukan surat dan jadual pertemuan, art director yang dililit tuntutan ide dari hari ke hari, arsitek yang setiap hari harus berkutat dengan kertas-kertas rancangan bangunan atau wartawati yang selalu dikejar deadline.
Ketika Anda sudah menceburkan diri dalam dunia kerja, maka Anda sudah berhadapan dengan satu konsekuensi, tuntutan profesionalisme. Dan buntutnya adalah, tantangan akan kemampuan Anda mengkombinasikan dua hal, waktu yang terbatas dan pekerjaan yang kecepatannya kadang di luar dugaan Anda. Anda telah memilih pekerjaan itu. Alangkah ironis jika pekerjaan yang seharusnya menjadi teman sehari-hari berubah jadi monster yang menakutkan.
Berikut ini tips dan kiat bagaimana yang bisa Anda pertimbangkan untuk memulai hari tanpa dicekam ketakutan oleh pekerjaan yang menumpuk.
Demikianlah Artikel Review Cara Mengerjakan Tugas Kantor Yang Menumpuk Dengan Cepat Dari www.kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Ada Memiliki Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Cara Menjadi Wanita / Pria Idaman Semua Orang Di Tempat Kerja
Sebanyak itu bebannya, Cindy hanya tercenung sepanjang pagi. Kericuhan benda-benda di mejanya tak jauh beda dengan raut wajahnya yang kusut masai. “Pikiranku benar-benar kacau. Aku bahkan tak tahu apa yang harus kukerjakan sekarang. Aku tak bisa konsentrasi pada satu hal karena sebelah otakku lari pada masalah lain..!” keluhnya setengah menangis. Kejadian selanjutnya mudah ditebak. Cindy melemburkan diri sepanjang malam, dengan hasil yang jauh dari optimal lantaran pengerjaan yang terburu-buru.
Boleh jadi, keluhan Cindy adalah fotocopy suara Anda. Harus pintar-pintar membagi waktu, itu barangkali sudah jadi nasihat klise. Siapapun tahu, semua orang ingin selalu bisa membagi waktu. Tapi kerapkali perencanaan dan skenario yang sudah dijalin matang di kepala tak mau berdamai dengan realita. Siapa yang menyangka kalau materi iklan yang sudah dibuat rapi ditolak mentah-mentah oleh direksi, sentaknya membela diri. “Siapa juga yang menduga kalau bosku mendadak keluar kota selama seminggu sampai proposal yang mestinya sudah disetujui dan dijalankan jadi mandeg !” bibir Cindy terus bernyanyi. Ya, siapa sangka?
Tapi benarkah itu tak ada solusi? Dunia memang terus berputar, waktu terus berjalan, segala sesuatu terus berubah. Membiarkan diri kita berjalan pada apa yang telah kita tetapkan akhirnya bukanlah cara yang bijak jika sekeliling kita menuntut lebih dari yang ada. Strateginya ? Cobalah berdamai dengan lingkungan dan pekerjaan dan pelajarilah ‘ritme alam’ pekerjaan yang kadang berubah di luar rencana kita.
Psikolog Mawar Peel dalam bukunya yang terkenal, The Family Manager, mengatakan, seringkali pekerjaan yang sulit hanyalah rekaan kita sendiri. Pada dasarnya pekerjaan itu tidak sulit kalau kita mencoba menghayatinya, mencoba mengenalnya dan akhirnya mampu mengurainya. “Namun pendapat bahwa itu sulit terlalu kuat menguasai hati, sehingga hasil akhirnya adalah pekerjaan yang tertunda dan munculah neraka itu...pekerjaan yang menumpuk!” tandas Mawar.
Ia lantas melanjutkan bahwa tak ada pekerjaan yang berat jika kita membagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan kecil. Tak peduli apakah Anda seorang sekretaris yang selalu bergulat dengan tumpukan surat dan jadual pertemuan, art director yang dililit tuntutan ide dari hari ke hari, arsitek yang setiap hari harus berkutat dengan kertas-kertas rancangan bangunan atau wartawati yang selalu dikejar deadline.
Ketika Anda sudah menceburkan diri dalam dunia kerja, maka Anda sudah berhadapan dengan satu konsekuensi, tuntutan profesionalisme. Dan buntutnya adalah, tantangan akan kemampuan Anda mengkombinasikan dua hal, waktu yang terbatas dan pekerjaan yang kecepatannya kadang di luar dugaan Anda. Anda telah memilih pekerjaan itu. Alangkah ironis jika pekerjaan yang seharusnya menjadi teman sehari-hari berubah jadi monster yang menakutkan.
Berikut ini tips dan kiat bagaimana yang bisa Anda pertimbangkan untuk memulai hari tanpa dicekam ketakutan oleh pekerjaan yang menumpuk.
- Ketika Anda sudah mengetahui tugas mendatang yang akan Anda lakukan, segeralah buat perencanaan waktu untuk menangani tugas itu. Jangan berpikir apakah tugas itu menyenangkan atau tidak, tapi fokuskan perhatian pada tingkat kerepotan dan konsentrasi. Jika tugas tersebut begitu complicated, buatlah agenda pengerjaan, agenda perbaikan dan agenda tak terduga. Siapa tahu proyek rumit itu dinilai gagal dan Anda didaulat untuk memperbaikinya!
- Tugas besar bukan selalu berarti kesulitan besar. Berpikirlah secara mikro. Uraikan bagian per bagian, maka Anda akan menyadari bahwa tugas besar Anda hanyalah sekumpulan dari tugas-tugas yang kecil.
Demikianlah Artikel Review Cara Mengerjakan Tugas Kantor Yang Menumpuk Dengan Cepat Dari www.kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Ada Memiliki Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Cara Menjadi Wanita / Pria Idaman Semua Orang Di Tempat Kerja