KUAKAP.COM - [ MOVE ON ] Cara Melupakan Kekasih Yang Meninggal Dunia, kita buat sebuah wacana singkat, ceritanya begini, Saya pernah merasakan ditinggalkan. Tapi, kali ini Saya benar-benar sedih. Sepuluh menit yang lalu, Saya ingin mengirim sms kepada Adit untuk mengatakan bahwa Saya juga menyayanginya. Belum sempat Saya menekan tombol send, sebuah sms masuk ke ponsel saya dan berbunyi : Adit tabrakan, tewas dan meninggal di tempat. Segera ke rumah sakit
Cinta Mati (Lagu Agnez Mo) buat hibur diri atau lagu lirik KLEO BAND-CINTA MATI, cinta Mati Film Movie tahun 2013) Sutradara: Ody C. Harahap
Rasanya saya bisa merasakan kesedihan Ika. Bayangkan, hanya karena perbedaan waktu yang demikian singkat, ia tak pernah punya kesempatan untuk menyatakan perasaan yang sebenarnya telah cukup lama dirasakannya. Sedikit mengherankan memang, sebuah kebiasaan 'buruk' untuk menunda-nunda menyatakan perasaan kita Karena faktor budaya (timur) dimana kita dibesarkan?
Dalam buku "Interpersonal Communication-Devito", dinyatakan bahwa untuk menjalin hubungan yang nyaman di kedua belah pihak, seseorang harus lebih terbuka dalam berkomunikasi. Semakin Anda transparan mengungkapkan perasaan, semakin si dia yakin dengan Anda.
Memang tak semua orang bisa menebak makna gesture atau bahasa tubuh seseorang. Itulah sebabnya pasangan harus lebih sering mengucapkan kata cinta atau pujian untuk pasangannya. Bahasa verbal/lisan ternyata memang lebih mudah dipahami dibandingkan bahasa non verbal. Di jaman yang lebih terbuka, bisa jadi paham "Say it with flowers" tidak akan berlaku lagi. Anda tak perlu malu untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Seringkali, kita memang terjebak alasan 'timing' atau belum saatnya untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi, pernahkah kita menyadari bahwa tak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Lagipula, mengungkapkan perasaan cinta bukan sesuatu yang salah kan Menurut Mary Guindon, Ph.D., NCC, seorang pakar hubungan, "Banyak pasangan yang sering merasa malu atau tidak penting dalam mengekspresikan apa yang ada di hati mereka.
Padahal sebenarnya bahasa cinta bisa menimbulkan keyakinan untuk melanjutkan sebuah hubungan, katanya. Guindon mengungkapkan, ada 6 kiat dan tips bagaimana pencerahan yang bisa dilakukan, setelah mengalami kejadian di atas, yaitu :
Rasanya saya bisa merasakan kesedihan Ika. Bayangkan, hanya karena perbedaan waktu yang demikian singkat, ia tak pernah punya kesempatan untuk menyatakan perasaan yang sebenarnya telah cukup lama dirasakannya. Sedikit mengherankan memang, sebuah kebiasaan 'buruk' untuk menunda-nunda menyatakan perasaan kita Karena faktor budaya (timur) dimana kita dibesarkan?
Dalam buku "Interpersonal Communication-Devito", dinyatakan bahwa untuk menjalin hubungan yang nyaman di kedua belah pihak, seseorang harus lebih terbuka dalam berkomunikasi. Semakin Anda transparan mengungkapkan perasaan, semakin si dia yakin dengan Anda.
Memang tak semua orang bisa menebak makna gesture atau bahasa tubuh seseorang. Itulah sebabnya pasangan harus lebih sering mengucapkan kata cinta atau pujian untuk pasangannya. Bahasa verbal/lisan ternyata memang lebih mudah dipahami dibandingkan bahasa non verbal. Di jaman yang lebih terbuka, bisa jadi paham "Say it with flowers" tidak akan berlaku lagi. Anda tak perlu malu untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Seringkali, kita memang terjebak alasan 'timing' atau belum saatnya untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Tapi, pernahkah kita menyadari bahwa tak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Lagipula, mengungkapkan perasaan cinta bukan sesuatu yang salah kan Menurut Mary Guindon, Ph.D., NCC, seorang pakar hubungan, "Banyak pasangan yang sering merasa malu atau tidak penting dalam mengekspresikan apa yang ada di hati mereka.
Padahal sebenarnya bahasa cinta bisa menimbulkan keyakinan untuk melanjutkan sebuah hubungan, katanya. Guindon mengungkapkan, ada 6 kiat dan tips bagaimana pencerahan yang bisa dilakukan, setelah mengalami kejadian di atas, yaitu :
- Anggap rasa kehilangan ini takdir dari Yang di Atas. Segala sesuatu sudah diatur olehnya. Yang penting Anda sudah mencoba, tapi hasilnya kan Tuhan yang menentukan.
- Optimis hari depan akan lebih baik dari sekarang. Apa yang kita rasakan saat ini, bisa dijadikan pelajaran buat ke depannya. Jangan mengulangi kesalahan yang sama
- Jaga kesehatan fisik dan mental. Berisitirahat karena rasa sedih boleh dilakukan. Tapi, jangan lupa untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Hindari menyiksa diri sendiri !
- Buat rencana hidup baru. Bukalah kembali organizer yang sudah lama ditinggalkan. Mulaiah membuat jadwal harian dengan kegiatan yang menyenangkan dan bisa menghibur.
- Sadari kalau Anda sebenarnya tidak sendirian. Carilah dukungan dari teman-teman dekat dan keluarga. Siapa lagi yang bisa menolong Anda di kala sedih, kalau bukan mereka.
- Tetap berinteraksi dengan lingkungan sosial. Anda boleh saja memulai mencari calon pasangan baru lagi. Tapi, berikan waktu untuk diri Anda benar-benar siap memulainya. Kalau sudah yakin dan menemukan dia, katakanlah ! Jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama