10/02/2016

Nama-Nama suku bangsa di negara tirai bambu china sangat banyak seperti indonesia, salah satu paling terkenal adalah, suku Han,mongol atau menggu, zang, miao, yi, tujia, Li, uigur serta lainya dan memiliki keyakinan yang berbeda-beda, ada kristem, islam, budha.

Kelompok suku di Cina beraneka ragam dalam hubungannya dengan percintaan serta adat istiadat perkawinan mereka. Di Barat Daya Cina daerah administrasi Dehong, propinsi Yunnan, lelaki dan perempuan muda suku Jingpo mempunyai pendapat tertentu tentang bagaimana pasangan harus menjalankan hubungan percintaan mereka.

Lelaki dan perempuan muda dari suku tersebut bebas untuk menjalin hubungan percintaan mereka. Pada umumnya ketika anak remaja gadis beranjak dewasa, orangtuanya membiarkan mereka tinggal dalam sebuah ruangan yang terpisah dan tidak mengganggu jika ada pria muda dari desa lain datang mengunjungi mereka.

Di desa terdapat sebuah rumah umum dimana para lelaki dan perempuan muda secara khusus bertemu. Di rumah umum tersebut para pemuda yang sedang bergembira-ria dapat dilihat dari desa tersebut maupun desa tetangganya.
Adat istiadat Perkawinan Dalam Budaya Suku Jingpo China

Mereka bernyanyi dan memainkan alat musik mulut dan segera pulang ke rumah masing-masing sebelum pagi. Sebuah festival merupakan suatu kesempatan yang baik bagi mereka untuk membahagiakan kekasih mereka.

Mereka seringkali bernyanyi dan menari, minum anggur dan mempersiapkan sirih pinang untuk masing-masing sepanjang malam sejalan dengan semakin akrabnya hubungan pertemanan mereka.

Walaupun mereka bebas memandang satu sama lain, mereka tidak diperbolehkan untuk berhubungan intim atau menjadi hamil sebelum mereka menikah. Jika hal tersebut terjadi, penduduk akan menghukum mereka berdasarkan adat kebiasaan, jika kesalahnya tidak terlalu besar, diharuskan menyembelih babi atau jika kesalahannya berat, harus menyembelih seekor sapi untuk menghibur penduduk desa sebagai permintaan maaf.

Perayaan perkawinan mereka berbeda dengan suku bangsa lainnya karena ada suatu kebiasaan yang disebut “melewati jembatan rumput” pada hari pernikahan mereka. Keluarga dari pengantin lelaki menghibur para tamu seperti biasanya.

Diiringi dengan musik yang indah, para tamu membawa pengantin perempuan (yang bagian atas badannya dihiasi dengan perhiasan yang terbuat dari perak dan badan bagian bawahnya dengan suatu rok berbentuk tabung yang berwarna merah tua) bukan langsung ke rumah pengantin lelakinya tetapi ke sebuah rumah saudaranya di desa tersebut.

Umumnya pada petang harinya pengantin perempuannya dipertemukan didepan rumah pengantin lelaki pada waktu yang telah ditentukan oleh pembawa acara. Pada upacara tersebut, pembawa acara menangkap seekor ayam dan memotong lehernya.

Sebelum ayam tersebut mati, dilepas untuk melihat kemana terbangnya. Jika terbang ke arah rumah pengantin lelakinya membuktikan bahwa pengantin perempuannya akan membawa kemakmuran untuk ibu mertuanya.

Kemudian, pembawa acara akan meneteskan darah ayam itu ke rumput halaman pengantin perempuannya. Di muka pagar dari rumah pengantin lelakinya, rumput tersebut di pisahkan dan di atasnya diletakan sebuah papan kayu untuk membentuk suatu jembatan rumput.

Melalui jembatan rumput dan darah ayam tersebut, pengantin perempuannya melewatinya menuju ke rumah tersebut dan menjadi istri dari pengantin lelakinya.

Ibu mertuanya melepaskan kalungnya serta memberikannya kepada pengantin perempuan untuk dipakai, yang menandakan bahwa ibu mertua telah menyerahkan kekuasaan dari rumahtangga tersebut kepada pengantin perempuan. Setelah itu semua yang hadir bersorak sorai, minum anggur, menari serta menikmati perayaan tersebut

Demikianlah Adat istiadat Perkawinan Dalam Budaya Suku Jingpo China, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan yang lain Yaitu Profil Biodata Nur Misuari Kembali Ikut Membebaskan 3 WNI ( ABK ) Pelaut Asal Indonesia Daftar suku di Tiongkok
Posted by : Pixer Rating 5 Star Published : 2016-10-02T16:05:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas