Anda pasti pernah melontarkan keluhan semacam ini sebagai cerminan ketidakpuasan Anda terhadap sikap atasan yang dianggap punya 'kekurangan' di mata Anda. Atau Anda pernah tak sengaja mencuri dengar keluhan anak buah Anda terhadap sikap Anda yang kurang mengena di hati mereka?
Jika Anda mengepalai satu divisi, entah itu divisi kecil atau besar, tak pelak lagi 'urusan' membina hubungan dengan anak buah mau tak mau sudah mesti jadi bagian pekerjaan Anda. Ada segelintir kecil anak buah yang berani terbuka mengemukakan sikap seperti apa yang mereka harapkan dari Anda sebagai atasannya.
Tapi budaya timur (yang masih melekat di diri sebagian orang) menjadikan mayoritas dari karyawan memilih diam dan menjalaninya dengan keluhan yang cukup disimpan di dalam hati saja.
'Repotnya', sikap kerja mereka biasanya juga bergantung dari apa yang mereka rasakan atas sikap atasannya. Jika menurut mereka atasan sudah memenuhi kriteria sebagai ‘pemimpin,’ maka mereka akan menjalankan tugasnya dengan lebih ringan dan lancar.
Dari hasil beberapa wawancara yang kami lakukan, mudah-mudahan dapat membantu Anda mengenal harapan anak buah terhadap atasannya:
1.Atasan yang Fleksibel
Fleksibel di sini adalah sikap atasan yang bisa 'berubah' sesuai dengan kondisi. "Bu Putri, atasan saya sangat pandai 'memainkan' perannya. Saat menangani pekerjaan, beliau sangat strict dan mampu bersikap seperti layaknya atasan yang punya wibawa di mata anak buahnya.
Tapi begitu usai jam kerja, beliau dengan cepat berubah menjadi sosok yang menyenangkan malah kadang suka bikin kita tertawa dengan komentarnya yang spontan dan lucu", ujar Nikita (28) seorang Account Officer sebuah Bank.
2.Atasan yang Bisa Menghargai Pendapat Karyawan
Memang kata-kata menghargai pendapat seseorang sering dianggap klise. Padahal itu salah satu tolak ukur bagi karyawan untuk melihat apakah ia mampu memberi kontribusi yang berarti kepada perusahaan.
"Waktu bos mendengar dengan seksama saran saya tentang masalah kehumasan dan kemudian menelaahnya bersama-sama, saya merasa sangat dihargai dan termotivasi untuk mengeluarkan ide lain yang berguna untuk perusahaan," ujar Rilla (30) seorang Bussiness Development Officer sebuah hotel.
Atasan yang Memandang Karyawan sebagai Aset Perusahaan
Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah perusahaan dapat berjalan tanpa didukung oleh karyawan yang kompeten. "Sudah sepantasnya jika karyawan dipandang sebagai aset perusahaan, namun dengan tidak mengesampingkan kebijaksanaan yang dijalankan oleh perusahaan," ujarnya Ira Setiari, seorang psikolog.
"Semenjak bos mengatakan bahwa saya dan beberapa reakn di divisi yang sama adalah aset berharga untuk perusahaan, rasanya kita jadi orang yang berarti," ujar Melisa (28) seorang Public Relations Officer sebuah BUMN.
3.Atasan yang Memperhatikan Kepentingan Karyawan
"Saat sibuk mencari pinjaman untuk biaya rawat inap si kecil dirumah sakit, bos langsung membantu saya dengan menghubungi salah satu relasinya di sebuah Bank.
Ternyata bos saya punya perhatian juga terhadap masalah pribadi karyawan, beruntung sekali saya punya bos seperti dia, " ujar Anjani (29) seorang Banquet Staff sebuah hotel berbintang.
Dan bagi yang belum jadi pemimpin, ada baiknya jika Anda pun berusaha untuk menjadi karyawan yang ideal
Foto Gambar edit Sumber Dari glamour.com Silahkan Baca Juga Postingan Lainya Yaitu Tips Bekerja Agar Tidak Stress Dikarenakan Kertas Menumpuk Di Atas Meja Kerja Anda www.tanggalhari.com Daftar Hari Besar Nasional Dan Internasional, Serta Fakta Unik Dunia Dalam Kalender ramalan bintang zodiak horoskop Asal Mula Hari Festival 2017 Islam Logo Doodle sekarang hari apa