11/26/2016

Para suami sebaiknya mulai memperhatikan keluhan-keluhan dari sang istri. Walaupun mungkin itu dianggap keluhan kecil, hanya masalah dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sebab para peneliti memperingatkan bahwa keluhan-keluhan 'kecil' ini sering merupakan gejala dari stres yang lebih dalam.

Beberapa wanita yang sudah harus bekerja seharian, masih harus melakukan setumpuk pekerjaan rumah dan juga menjaga anak.

Bila tingkat ketidak cocokan antara pasangan tidak tinggi, maka ketidakseimbangan ini tampaknya tidak mengganggu.

Namun, begitu terdapat lebih banyak stres –seperti kelahiran anak – konflik mungkin akan terjadi, demikian menurut peneliti dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh, dalam tulisannya di Journal of Personality and Social Psychology.

Penelitian ini dilakukan terhadap 181 pasangan. Baik para suami maupun istri berpendapat bahwa pembagian dari pekerjaan rumah tidak adil – khususnya selama beberapa bulan sebelum dan setelah kelahiran seorang anak.

Para istri juga melaporkan lebih banyak konflik perkawinan dan kurangnya kepuasan perkawinan selama masa itu.

Ketika anak mencapai usia 6 bulan hingga 1 tahun, banyak istri dan suami yang melaporkan penurunan kepuasan perkawinan sementara para suami “melaporkan penurunan lebih jauh dalam merasakan keadilan”.

Kesimpulannya, baik suami atau istri harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing pasangannya untuk mencegah terjadinya konflik-konflik kecil menjadi perpecahan besar dalam perkawinan, apalagi sampai menuju perceraian.

Foto Gambar Sumber Dari Fabcnews.go.com Silahkan Baca Juga Postingan Lainya Yaitu Cerpen: SELAMAT PAGI CINTA #1, Kisah Roman Percintaan Anak Muda www.tanggalhari.comcara menghilangkan stres menurut islam cara meredakan stress tekanan
Posted by : Pixer Rating 5 Star Published : 2016-11-26T01:03:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas