10/21/2015

KUAKAP.COM - inilah Hubungan Fosfat, Tulang, Dan Ginjal, Fosfat, ginjal, dan tulang ternyata mempunyai kaitan yang erat. Penderita gangguan ginjal biasanya beresiko mengalami masalah dengan jumlah fosfat dalam darah.Apakah itu berbahaya? Tentu saja, karena fosfat berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Bersama dengan kalsium, ia membantu membentuk tulang dan gigi yang kuat, juga memegang peran penting dalam fungsi sel dan syaraf.
inilah Hubungan Fosfat, Tulang, Dan Ginjal

Hubungannya dengan ginjal?

Ginjal mengatur jumlah fosfat yang kita ambil dari makanan/minuman dan yang kita buang. Ginjal bekerja sama dengan kelenjar paratiroid (parathyroid glands) dalam proses yang disebut homeostasis (proses menyeimbangkan jumlah fosfat dan kalsium). Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid (parathyroid hormone/PTH) yang mengatur tingkat kekentalan fosfat dalam darah.

Untuk orang dewasa, kadar fosfat dalam darah normalnya 3 – 4,5 mg/dL, sedang kadar PTH yang normal adalah 10 – 55 pg/mL.Ginjal yang tidak sehat akan membuat tubuh tidak bisa menjaga kadar fosfat, yang diperparah dengan tingginya tingkat PTH dalam darah.

Apa Sih Pentingnya Mengendalikan Kadar Fosfat?

Kelebihan fosfat dalam darah dapat memicu kerusakan pembuluh darah serta kerusakan pada tulang.Kalau fosfat tinggi, fosfat akan terikat dengan kalsium dan menggumpal dalam pembuluh darah. Kalsium-fosfat ini bisa menempel dan mengendap di sendi-sendi tulang kita.Kadar kalsium dalam darah juga akan turun karena kalsium tadi sudah ‘pergi’ mengendap bersama dengan fosfat.

Hal ini memicu hormon paratiroid untuk menghasilkan lebih banyak PTH yang kemudian mengambil kalsium dan fosfat dari tulang dan dilepaskan ke darah.Terus bertambahnya kalsium dan fosfat yang ‘berkeliaran’ dalam darah dapat mengakibatkan penyumbatan.Hal ini juga juga membuat tulang menjadi rapuh karena kalsium dan fosfatnya terus diambil oleh PTH. Rapuh tulang seperti ini disebut sebagai renal osteodystrophy.

Bagaimana Cara Mengendalikan Kadar Fosfat Kita?

Ada tiga cara untuk menurunkan kadar fosfat dalam darah: dengan diet, dengan obat pengikat fosfat, dan cuci darah.

1. DIET. Hindari makanan yang mengandung banyak fosfat. Memang agak sulit, tetapi bisa sangat membantu.

Memang sih, makanan yang mengandung fosfat ada dimana-mana dan akan sulit untuk menghindarinya. Nah, rahasianya ada di pengendalian porsi makanan yang kita makan.

Konsultasikan dengan ahli gizi yang mempunyai pengalaman menangani menu penderita gangguan ginjal dan belajarlah membaca label kandungan gizi, sehingga kita bisa mengendalikan fosfat yang kita konsumsi.

2. OBAT PENGIKAT FOSFAT atau phosphate binder: seperti yang tersirat dari namanya, obat ini bekerja dengan mengikat fosfat di sistem pencernaan dan membentuk semacam endapan yang tidak bisa masuk ke darah sehingga ia bisa dibuang melalui saluran pencernaan.

Kunci dari penggunaan pengikat fosfat adalah timing yang tepat. Obat pengikat fosfat harus diminum pada saat makan. Jika tidak, ia tidak akan berguna karena obat ini hanya mengikat fosfat yang terkandung dalam makanan yang kita makan.

Jika obat ini tidak diminum dalam waktu 30 menit setelah terakhir kita makan, lebih baik dilewati saja dan saat makan berikutnya baru kita kembali meminum pengikat fosfat tersebut.

Jangan mendobel dosis hanya karena terlewat satu atau dua kali jatah minum pengikat fosfat, karena hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya efek samping yang berbahaya.

3. CUCI DARAH. Penderita gangguan ginjal tahap akhir (ESRD) biasanya memerlukan cuci darah. Sayangnya, walau cuci darah bisa membuang sebagian besar cairan dan zat sisa dalam darah, ia belum bisa membuang fosfat dengan efektif.

Fosfat yang bisa disaring hanya sedikit jumlahnya. Karena itu, cuci darah saja tidak cukup untuk mengendalikan kadar fosfat kita, masih harus dibantu dengan diet dan pengobatan.

Berikut sedikit tips agar kita bisa memaksimalkan kerja pengikat fosfat yang kita minum.

1. Minumlah obat pengikat fosfat dengan teratur dan sesuai resep yang diberikan.
2. Cek rutin agar dapat memantau kadar kalsium, fosfat, dan PTH dalam darah.
3. Jika kita menemui masalah dengan obat yang kita minum, atau jika tidak yakin dengan cara kita meminum obat, konsultasikan dengan ahli farmasi atau dokter kita. Jangan pernah takut bertanya!

Demikianlah singkat Kata postingan dari kuakap.com, Semoga Bisa Berguna Dan bermanfaat, terimakasih Baca Postingan sebelumnya yaitu Cara Mengatur Kesehatan Paling Ampuh Tanpa Banyak Mengeluarkan Biaya
Posted by : Kyu Enda Rating 5 Star Published : 2015-10-21T01:24:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas