Banyak kisah dan cerita legenda indonesia yang jarang danpabkan tidak pernah kita dengar, seperti Pesugihan kerbau Jothosuro.
Banyak Cerita Tentang Pesugihan Lembu Jotho Suro ini merupakan ritual penyembelihan kerbau atau banteng (kerbaunya berwarna kemerahan) di pedalaman hutan Setawing, Desa Sececer. Biasanya dilakukan setiap setahun sekali, tetapi belakangan hanya dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Konon ceritanya berawal dari masyarakat Sececer dimana makam Ki Ageng Jothosuro yang diziarahi oleh orang. Ki Ageng Jothosuro inilah yang pertama kali melakukan ritual ini. Dengan maksud mensyukuri segalanya yang telah dicapai dari hasil kerja keras.
Tidak jelas mengapa ritual itu akhirnya berubah menjadi ritual mencari pesugihan untuk mendatangkan kekayaan. “Mungkin banyak yang berhasil,”kata Mbah Kusno sang juru kunci pesugihan.
Urutan ritualnya diawali dengan ziarah ke makam Ki Ageng Jothosuro dengan melakukan sambatan atau mengatakan maksdu dan tujuan kedatangnya. Diikuti dengan tirakatan satu malam penuh.
Keesokan harinya baru diadakan penyembelihan kerbau dilakukan. Kerbau bule yang disembelih memiliki tuah yang berdaya magis tinggi. Apalagi kalau yang disembelih seekor banteng, maka daya magisnya sangat tinggi.
Sebelum penyembelihan dilakukan, pelaku ritual harus membeli sehelai kain mori yang dibeli dari pasar didekat desa dan tidak boleh ditawar. Jika hal ini dilanggar maka ritual itu menjadi sia-sia.
Setelah seluruhnya siap, ritual penyembelihanpun dilaksanakan. Darahnya ditampung dalam suatu wadah, kemudian si pelaku pesugihan harus memasukkan kaki kirinya ke dalam wadah itu. Kemudian mengumpulkan sisa darah yang menempel pada kakinya dan dibungkus dengan kain mori yang telah disiapkan.
Kemudian bungkusan itu diletakkan dalam sebuah ruangan lengkap dengan perlengkapan persembahan lainnya. Setiap kaki hendak melakukan usaha atau bisnis harus menyebutkan nama bungkusan kain mori itu, yang sebelumnya memang harus diberi nama.
Jika permohonan dikabulkan, maka sipemilik pesugihan akan cepat kaya maka ada sebuah ritual lain yang mengerikan yang harus dilakukan kalau laku pesugihan dikabulkan.
Setiap 35 hari istrinya harus bersedia memuaskan nafsu dari mahluk yang berwujud manusia dan berkepala banteng atau kerbau. Hal ini akan sangat membahayakan jiwa istri pencari pesugihan karena seluruh energi serta tenaganya akan disedot oleh mahluk tersebut. Sehingga, biasanya umurnya tidak akan panjang, karena dijadikan pemuas nafsu sang mahluk
Demikianlah Postingan inilah Kisah Pesugihan Kerbau Jotho Suro Yang Penuh Dengan Misteri Berita kompas, Fakta Unik Asal Usul Lembu Ki Suru Jotho Suro
Banyak Cerita Tentang Pesugihan Lembu Jotho Suro ini merupakan ritual penyembelihan kerbau atau banteng (kerbaunya berwarna kemerahan) di pedalaman hutan Setawing, Desa Sececer. Biasanya dilakukan setiap setahun sekali, tetapi belakangan hanya dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Konon ceritanya berawal dari masyarakat Sececer dimana makam Ki Ageng Jothosuro yang diziarahi oleh orang. Ki Ageng Jothosuro inilah yang pertama kali melakukan ritual ini. Dengan maksud mensyukuri segalanya yang telah dicapai dari hasil kerja keras.
Tidak jelas mengapa ritual itu akhirnya berubah menjadi ritual mencari pesugihan untuk mendatangkan kekayaan. “Mungkin banyak yang berhasil,”kata Mbah Kusno sang juru kunci pesugihan.
Urutan ritualnya diawali dengan ziarah ke makam Ki Ageng Jothosuro dengan melakukan sambatan atau mengatakan maksdu dan tujuan kedatangnya. Diikuti dengan tirakatan satu malam penuh.
Keesokan harinya baru diadakan penyembelihan kerbau dilakukan. Kerbau bule yang disembelih memiliki tuah yang berdaya magis tinggi. Apalagi kalau yang disembelih seekor banteng, maka daya magisnya sangat tinggi.
Sebelum penyembelihan dilakukan, pelaku ritual harus membeli sehelai kain mori yang dibeli dari pasar didekat desa dan tidak boleh ditawar. Jika hal ini dilanggar maka ritual itu menjadi sia-sia.
Setelah seluruhnya siap, ritual penyembelihanpun dilaksanakan. Darahnya ditampung dalam suatu wadah, kemudian si pelaku pesugihan harus memasukkan kaki kirinya ke dalam wadah itu. Kemudian mengumpulkan sisa darah yang menempel pada kakinya dan dibungkus dengan kain mori yang telah disiapkan.
Kemudian bungkusan itu diletakkan dalam sebuah ruangan lengkap dengan perlengkapan persembahan lainnya. Setiap kaki hendak melakukan usaha atau bisnis harus menyebutkan nama bungkusan kain mori itu, yang sebelumnya memang harus diberi nama.
Jika permohonan dikabulkan, maka sipemilik pesugihan akan cepat kaya maka ada sebuah ritual lain yang mengerikan yang harus dilakukan kalau laku pesugihan dikabulkan.
Setiap 35 hari istrinya harus bersedia memuaskan nafsu dari mahluk yang berwujud manusia dan berkepala banteng atau kerbau. Hal ini akan sangat membahayakan jiwa istri pencari pesugihan karena seluruh energi serta tenaganya akan disedot oleh mahluk tersebut. Sehingga, biasanya umurnya tidak akan panjang, karena dijadikan pemuas nafsu sang mahluk
Demikianlah Postingan inilah Kisah Pesugihan Kerbau Jotho Suro Yang Penuh Dengan Misteri Berita kompas, Fakta Unik Asal Usul Lembu Ki Suru Jotho Suro