Kekerasan semakin bisa terjadi di mana saja. Dan cukup memprihatinkan ketika perbuatan ini dilakukan secara iseng dengan alasan tidak jelas. Apakah sudah sedemikian parahnya kecemburuan sosial itu terjadi.
“Kejadian ini belum lama saya alami. Bagaikan mimpi buruk rasanya saat mobil saya yang ditumpangi beberapa teman tiba-tiba diserang dan dilempari batu oleh orang-orang tidak dikenal di jalan tol Cikampek. Kaca depan pecah dan melukai beberapa teman” Demikian pengakuan seorang teman wanita yang diungkapkannya dalam sebuah milis.
Akhir-akhir ini kejadian kekerasan seperti tersebut di atas memang sering terjadi dan menimpa siapa saja tanpa pilih kasih. Ada rasa prihatin mengapa gejala vandalisme seperti ini semakin mudah merayap pada masyarakat kita.
Jangankan milik pribadi milik umum yang seharusnya dijaga pun tak luput dari pengrusakan massa tersebut. Lantas sudah sedemikian parahkah kecemburuan sosial itu mengendap dalam hati orang yang berbuat demikian. Sehingga untuk menciptakan rasa saling memiliki pun begitu sulit.
Kalau kita lihat sarana dan prasarana yang dibangun untuk publik maka sangat jelas, apresiasi masyarakat masih nol besar. Telepon umum adalah salah satu contoh paling menonjol. Sarana transportasi ini kebetulan cukup favorit untuk dirusak.
Kalau boleh dibilang, dari beberapa telepon umum yang tersedia, bisa dihitung dengan jari pesawat yang masih bisa digunakan. Yang lain sudah rusak entah karena tangan jahil atau memang tidak terawat dengan baik. Belum lagi tindakan usil tangan-tangan lihai yang mampu ‘memainkan’ pulsa. Dan herannya atas pelayanan yang masih buruk ini pemerintah masih berniat meningkatkan tarif pulsa telepon.
Kemudian simak alat transportasi umum lainnya seperti bis dan kereta api. Bukan main kacau dan parahnya kondisi alat angkutan tersebut. Belum lagi sistem manajemen yang melingkupinya, sangat jauh dari harapan kita bersama.
Vandalisme sangat jelas terjadi pada kereta api. Di beberapa lintasan jalur kereta api baik lintas utara dan selatan pulau Jawa, masyarakat sekitar dengan sengaja sering melempari kaca-kaca kereta api tersebut. Sejauh ini diprediksi karena alasan iseng dan pelampiasan rasa cemburu belaka. Nmaun yang jelas banyak pihak yang telah dirugikan.
Berapa besar yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kaca-kaca yang pecah akibat pelemparan batu oleh orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut. Juga korban manusia yang harus menanggung tindakan konyol tersebut.
Pemerintah memang sudah melakukan tindakan preventif seperti melakukan sosialiasi dengan penduduk setempat. Dan tampaknya cukup berguna karena terbukti pelemparan batu itu sedikit berkurang. Namun tidak berarti upaya ini akan terus digunakan mengingat sifatnya yang hanya mencegah.
Kesadaran itu memang harus dicanangkan sejak dini. Bahwa memelihara aset publik merupakan kewajiban bersama. Dan tentunya cukup menyadari bahwa semua orang berhak mendapat perlindungan dari rasa aman baik di tempat paling pribadi maupun di tempat publik.
Definisi Arti Vandalisme Menurut Wikipedia.org
“Kejadian ini belum lama saya alami. Bagaikan mimpi buruk rasanya saat mobil saya yang ditumpangi beberapa teman tiba-tiba diserang dan dilempari batu oleh orang-orang tidak dikenal di jalan tol Cikampek. Kaca depan pecah dan melukai beberapa teman” Demikian pengakuan seorang teman wanita yang diungkapkannya dalam sebuah milis.
Akhir-akhir ini kejadian kekerasan seperti tersebut di atas memang sering terjadi dan menimpa siapa saja tanpa pilih kasih. Ada rasa prihatin mengapa gejala vandalisme seperti ini semakin mudah merayap pada masyarakat kita.
Jangankan milik pribadi milik umum yang seharusnya dijaga pun tak luput dari pengrusakan massa tersebut. Lantas sudah sedemikian parahkah kecemburuan sosial itu mengendap dalam hati orang yang berbuat demikian. Sehingga untuk menciptakan rasa saling memiliki pun begitu sulit.
Kalau kita lihat sarana dan prasarana yang dibangun untuk publik maka sangat jelas, apresiasi masyarakat masih nol besar. Telepon umum adalah salah satu contoh paling menonjol. Sarana transportasi ini kebetulan cukup favorit untuk dirusak.
Kalau boleh dibilang, dari beberapa telepon umum yang tersedia, bisa dihitung dengan jari pesawat yang masih bisa digunakan. Yang lain sudah rusak entah karena tangan jahil atau memang tidak terawat dengan baik. Belum lagi tindakan usil tangan-tangan lihai yang mampu ‘memainkan’ pulsa. Dan herannya atas pelayanan yang masih buruk ini pemerintah masih berniat meningkatkan tarif pulsa telepon.
Kemudian simak alat transportasi umum lainnya seperti bis dan kereta api. Bukan main kacau dan parahnya kondisi alat angkutan tersebut. Belum lagi sistem manajemen yang melingkupinya, sangat jauh dari harapan kita bersama.
Vandalisme sangat jelas terjadi pada kereta api. Di beberapa lintasan jalur kereta api baik lintas utara dan selatan pulau Jawa, masyarakat sekitar dengan sengaja sering melempari kaca-kaca kereta api tersebut. Sejauh ini diprediksi karena alasan iseng dan pelampiasan rasa cemburu belaka. Nmaun yang jelas banyak pihak yang telah dirugikan.
Berapa besar yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kaca-kaca yang pecah akibat pelemparan batu oleh orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut. Juga korban manusia yang harus menanggung tindakan konyol tersebut.
Pemerintah memang sudah melakukan tindakan preventif seperti melakukan sosialiasi dengan penduduk setempat. Dan tampaknya cukup berguna karena terbukti pelemparan batu itu sedikit berkurang. Namun tidak berarti upaya ini akan terus digunakan mengingat sifatnya yang hanya mencegah.
Kesadaran itu memang harus dicanangkan sejak dini. Bahwa memelihara aset publik merupakan kewajiban bersama. Dan tentunya cukup menyadari bahwa semua orang berhak mendapat perlindungan dari rasa aman baik di tempat paling pribadi maupun di tempat publik.
Definisi Arti Vandalisme Menurut Wikipedia.org
Vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan terhadap mutu segala sesuatu yang indah atau terpuji. Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, grafiti yang liar, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu.Demikianlah Vandalisme Merajalela Di Indonesia Saat ini, Apa Sih Pengertian Vandalisme itu ?, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan yang lain Yaitu WOW ! Pria ini Menjadi Viral Di Sosial Media, Karena Membawa Tengkorak Boneka Keliling Amerika Berita viral di facebook hari ini Fakta Unik
Bangsa Vandal adalah suku Jerman timur yang datang ke Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 an menciptakan sebuah negara di Afrika utara, berpusat di kota Kartago. Bangsa ini mungkin telah memberikan namanya kepada daerah Andalusia, yang aslinya bernama Vandalusia, kemudian bahasa Arab Al-Andalus, di selatan Spanyol, di mana mereka menetap sementara sebelum menyebar ke Afrika.