KUAKAP.COM - PEREMPUAN / CEWEK : inilah Cara Menghadapi COWOK Pelit & Keras Kepala Sombong Biar Dia Tidak Angkuh Dan SEPELE Serta Tahu Diri, Sejak awal-awal masa pacaran hingga kini menginjak bulan ke delapan, PUTRI masih saja bingung dengan kebiasaan KARUN, sang pacar. Pasalnya, sang pacar tercinta itu ternyata sangat ‘sayang’ dengan koceknya. Pelitkah KARUN? Entahlah. Tapi faktanya memang dalam beberapa kesempatan dimana mereka tengah makan di restoran misalnya, KARUN jarang sekali berusaha mencegah PUTRI untuk membayarnya.
Pun demikian saat mereka berdua pergi nonton film di bioskop. Dengan ringan KARUN kerap bilang “pakai uang kamu dulu ya Ran.” Tapi setelah itu uang PUTRI tak kunjung digantinya. Pokoknya, ketika mereka berkencan, bisa dihitung dengan jari berapa kali KARUN mau ‘berkorban’ membongkar dompetnya. Yang pasti ketika kencan pertama mereka dan pada saat perayaan ulang tahun PUTRI. Selebihnya ya uang PUTRI yang lebih banyak keluar!!
Sebenarnya PUTRI tidak terlalu menuntut KARUN untuk selalu mentraktirnya makan, membayari atau membelikan ini dan itu. Toh, PUTRI merasa mereka berdua masih dalam tahap pacaran. Jadi wajar-wajar saja kalau sesekali PUTRI pun ganti membayari acara kencan mereka berdua. Seperti halnya cerita sahabatnya Tina yang mengaku nggak jarang membelikan CD-CD musik jazz kegemaran Ardi, pacarnya . Sebaliknya Ardi lebih sering mentraktir makan dan menonton. “Malahan, kami berdua tidak tabu untuk urunan,” cerita Tina.
Urusan bayar-membayar di saat kencan ini kelihatannya memang sepele. Tapi ternyata banyak juga mereka, utamanya wanita, yang mengaku dilematis saat berhadapan dengan persoalan yang satu ini. Haruskah kita yang membayarnya? Haruskah kita memaksa atau 'merayu' si dia untuk membayarnya? Atau mungkin kita menawarkan untuk membayarnya separuh-separuh alias patungan?
Menurut pakar relationship, Sherry Amatenstein, selama komunikasi berjalan lancar persoalan tersebut mudah untuk diatasi. Artinya, kita sebagai wanita tidak perlu malu atau ragu untuk mendiskusikan persoalan tersebut dengan pasangan kita.
Sebut saja di saat kencan pertama atau kedua. Menurut Amatenstein, pada masa kencan-kencan awal tak ada salahnya para wanita menawarkan diri untuk membayar penuh atau separuh harga makanan yang disantapnya misalnya. Tapi pada umumnya, di kencan pertama para pria tentu tidak ingin gengsinya jatuh. Paling tidak boleh dikatakan 99% mereka para pria pasti ingin membayarkan teman kencannya.
Lainnya halnya jika hubungan telah berkembang dan berlanjut. Dalam tahap ini, kata Amatenstein, Anda para wanita tentunya tidak perlu lagi berpura-pura meraih dompet seraya menunggu si dia membayar. Karena pada masa ini Anda setidaknya sudah tahu kebiasaan-kebiasaan dan sifat-sifat asli pasangan Anda.
Apakah misalnya, sang pacar memang royal kepada Anda sampai-sampai Anda risih dibuatnya? Atau sebaliknya dia begitu iritnya kepada Anda? Pun apakah Anda merasa si dia seharusnya mengeluarkan uang lebih banyak lagi karena Anda merasa sebagai kekasih yang sangat worth it? Kunci jawabannya ada pada Anda dan pasangan. Cobalah untuk jujur dan terbuka dalam hal ini. Kompromikan sebaik mungkin, seperti siapa yang harus membayar, kapan dan untuk apa.
Sehingga, Anda tidak mengalami nasib seperti PUTRI. Anda juga tidak perlu lagi menggerutu. Karena dengan sikap kompromistis seperti ini, diharapkan si dia tidak lagi ‘terlena’ oleh uang Anda, tidak lagi pelit, pun tidak mau enaknya sendiri, sekaligus menyadari akan kewajiban untuk saling berbagi.
Demikianlah Artikel Review Dari www.kuakap.com,pada dasarnya diagama islam, kristen, hindu budha sifat pelit itu tidaklah dibenarkan, namun bisa pelit ditempatkan pada tempatnya, Semoga Dengan Ulasan Singkat Dan Sederhana ini Dapat Berguna / manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Dan Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Koleksi Foto Hijab Zaskia Sungkar Via Instagram
LIHAT JUGA SEBELUMNYA
Kiat Bagaimana Cara Ampuh Mencegah Dan Mengobati Penyakit Karang Batu Ginjal
7 Software Gratis Terbaik & Terpopuler Edit Video Musik Bisa Share Ke Youtube
Top 12 DJ Mixing Software Gratis Paling Terbaik Serta Keterangan Gambar
Cara Terbaru Merawat Kuku Jari Agar Sehat Terlihat Cantik Bagus Ala Artis
Biografi Profil David Karp Pendiri Web Sites Situs Sosial Media Tumblr Serta Foto
100 Nama Bayi Berbagai Arti Tercantik Bahasa Dengan Terjemahan Indonesia
inilah 23 Logo Google Doodle Bergerak Paling Keren Sepanjang Masa
Daftar List Negara Tempat Wisata Terbaik Untuk Bulan Madu Karena Romantis
Kumpulan Gallery Film Barat Non Indonesia Action Sangat Keren
10 Danau Paling Hits Dan Terbesar Di Berbagai Negara Dunia
Pun demikian saat mereka berdua pergi nonton film di bioskop. Dengan ringan KARUN kerap bilang “pakai uang kamu dulu ya Ran.” Tapi setelah itu uang PUTRI tak kunjung digantinya. Pokoknya, ketika mereka berkencan, bisa dihitung dengan jari berapa kali KARUN mau ‘berkorban’ membongkar dompetnya. Yang pasti ketika kencan pertama mereka dan pada saat perayaan ulang tahun PUTRI. Selebihnya ya uang PUTRI yang lebih banyak keluar!!
Sebenarnya PUTRI tidak terlalu menuntut KARUN untuk selalu mentraktirnya makan, membayari atau membelikan ini dan itu. Toh, PUTRI merasa mereka berdua masih dalam tahap pacaran. Jadi wajar-wajar saja kalau sesekali PUTRI pun ganti membayari acara kencan mereka berdua. Seperti halnya cerita sahabatnya Tina yang mengaku nggak jarang membelikan CD-CD musik jazz kegemaran Ardi, pacarnya . Sebaliknya Ardi lebih sering mentraktir makan dan menonton. “Malahan, kami berdua tidak tabu untuk urunan,” cerita Tina.
Urusan bayar-membayar di saat kencan ini kelihatannya memang sepele. Tapi ternyata banyak juga mereka, utamanya wanita, yang mengaku dilematis saat berhadapan dengan persoalan yang satu ini. Haruskah kita yang membayarnya? Haruskah kita memaksa atau 'merayu' si dia untuk membayarnya? Atau mungkin kita menawarkan untuk membayarnya separuh-separuh alias patungan?
Menurut pakar relationship, Sherry Amatenstein, selama komunikasi berjalan lancar persoalan tersebut mudah untuk diatasi. Artinya, kita sebagai wanita tidak perlu malu atau ragu untuk mendiskusikan persoalan tersebut dengan pasangan kita.
Sebut saja di saat kencan pertama atau kedua. Menurut Amatenstein, pada masa kencan-kencan awal tak ada salahnya para wanita menawarkan diri untuk membayar penuh atau separuh harga makanan yang disantapnya misalnya. Tapi pada umumnya, di kencan pertama para pria tentu tidak ingin gengsinya jatuh. Paling tidak boleh dikatakan 99% mereka para pria pasti ingin membayarkan teman kencannya.
Lainnya halnya jika hubungan telah berkembang dan berlanjut. Dalam tahap ini, kata Amatenstein, Anda para wanita tentunya tidak perlu lagi berpura-pura meraih dompet seraya menunggu si dia membayar. Karena pada masa ini Anda setidaknya sudah tahu kebiasaan-kebiasaan dan sifat-sifat asli pasangan Anda.
Apakah misalnya, sang pacar memang royal kepada Anda sampai-sampai Anda risih dibuatnya? Atau sebaliknya dia begitu iritnya kepada Anda? Pun apakah Anda merasa si dia seharusnya mengeluarkan uang lebih banyak lagi karena Anda merasa sebagai kekasih yang sangat worth it? Kunci jawabannya ada pada Anda dan pasangan. Cobalah untuk jujur dan terbuka dalam hal ini. Kompromikan sebaik mungkin, seperti siapa yang harus membayar, kapan dan untuk apa.
Sehingga, Anda tidak mengalami nasib seperti PUTRI. Anda juga tidak perlu lagi menggerutu. Karena dengan sikap kompromistis seperti ini, diharapkan si dia tidak lagi ‘terlena’ oleh uang Anda, tidak lagi pelit, pun tidak mau enaknya sendiri, sekaligus menyadari akan kewajiban untuk saling berbagi.
Demikianlah Artikel Review Dari www.kuakap.com,pada dasarnya diagama islam, kristen, hindu budha sifat pelit itu tidaklah dibenarkan, namun bisa pelit ditempatkan pada tempatnya, Semoga Dengan Ulasan Singkat Dan Sederhana ini Dapat Berguna / manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Dan Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Koleksi Foto Hijab Zaskia Sungkar Via Instagram
LIHAT JUGA SEBELUMNYA