6/13/2016

KUAKAP.COM -Bagi Pengidap Penyakit Depresi psikologis merupakan penyakit kejiwaan yang dapat dikenali dengan adanya perasaan tidak memiliki harga diri, merasa bersalah, sedih, tidak berdaya dan pesimis. Bertolak belakang dengan rasa sedih yang normal, atau rasa sedih menyusul kehilangan seorang yang dikasihi, depresi klinis adalah kesedihan tanpa sebab yang jelas dan tidak cepat hilang serta membebani perasaan.

Perasaan tersebut dapat disertai dengan gejala-gejala sejenis yang berkaitan, termasuk gangguan/kesulitan tidur dan makan, tidak memiliki inisiatif, menghukum diri sendiri, rasa sungkan dan berhenti bertindak (withdrawal and inactivity ), kehilangan perasaan senang, dan impotensi.
inilah Alasan Kerja Harus Ada Hiburan Biar Kesehatan Terjaga Dengan Baik
Di Inggris 10% warga menderita depresi selama hidup mereka sementara survey menyatakan bahwa 20% penduduk Amerika Serikat pernah menderita gejala-gejala depresi berat, dengan mungkin hanya 25% dari penduduk menderita depresi pada salah satu tahap dalam hidup mereka. Penyakit ini menimpa baik wanita dan pria dari segala umur serta dari berbagai tingkatan masyarakat, namun beberapa penelitian menemukan bahwa wanita lebih mudah terkena depresi.

Setengah dari orang yang tinggal di bagian tengah atau ujung-ujung Utara dan Selatan Bumi, merasa setidaknya depresi ringan akibat perubahan musim. Sebagian lagi menderita gejala depresi lebih parah yang dikenal sebagai gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder - SAD).

Baca juga: Depresi Bunuh Diri Pada Remaja | Pengertian, Penyebab Dan Gejala

Para peneliti dari Columbia University College of Physicians dan New York State Psychiatric Institute menerangkan bahwa terdapat suatu hubungan saraf langsung dari retina mata dengan daerah jam biologis di dalam otak. Jam biologis disetel ulang tergantung pada pola paparan cahaya setiap hari.

Mereka menemukan bahwa Gangguan Afektif Musiman (SAD) ternyata dapat diperbaiki dengan terapi cahaya yang tepat. Caranya adalah dengan melakukan terapi tersebut pada pagi hari dimana efek anti depresi cahaya paling besar. Sesi terapi yang disesuaikan waktunya dengan ritme sirkadian, atau jam tubuh seseorang ini, dapat dua kali lebih efektif dari yang dilakukan saat lebih siang atau pun malam hari. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry terbitan 15 Januari.

Cara yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mendapat hasil tersebut adalah dengan memantau tingkat melatonin pada 42 dari para penderita SAD selama depresi maupun selama terapi penyinaran.

Para peneliti menemukan bahwa 30 menit penyinaran yang intens dan terang (tanpa radiasi sinar ultra violet) kira-kira 2 sampai 3 jam setelah titik pertengahan tidur memberi hasil anti depresi terbaik. Para penderita SAD yang mengikuti terapi penyinaran pada pagi hari, ternyata mempunyai 80% kemungkinan untuk mengurangi sepenuhnya depresi mereka.

Demikianlah Terapi-Alami-Dan-Mudah-Bagi-Pengidap-Gejala-Depresi-Dengan-CahayaArtikel Review Dari kuakap.com, Semoga Tentang Ulasan Singkat Sederhana ini Dapat Berguna Dan Ada Manfaat Untuk Kita Semua, Sekian Terimakasih, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu inilah Alasan Kerja Harus Ada Hiburan Biar Kesehatan Terjaga Dengan Baik DOkter ahli jiwa penanganan penyakit depresi
Posted by : Kyu Enda Rating 5 Star Published : 2016-06-13T10:27:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas