9/20/2016

Begitu banyak bisnis online sekarang ini yang bisa di capai semua orang melalui internet, tapi Coba tebak apakah bisnis yang menguntungkan di saat musim hujan? Berbisnis Payung? Bisa juga, tetapi ada bisnis lain yang lebih menguntungkan dan lebih mudah dikerjakan, asal ada kemauan. Apakah itu?

Tanaman apa yang mudah tumbuh kala musim hujan? Jawabnya adalah jamur. Ya jamur sangat mudah tumbuh pada musim hujan dan mudah pula dibiakkan. Tak banyak yang mengetahui bahwa tanaman jamur memiliki khasiat selain sebagai sumber nutrisi tubuh juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit selain itu memiliki nilai komersial yang tinggi.

Jamur memiliki banyak jenisnya, ada jamur merang, jamur kuping dan ada juga jamur tiram putih atau yang disebut sebagai Pleurotus osteratus yang termasuk sebagai jamur kayu. Bagaimana cara membudidayakan jamur jenis terakhir ini (tiram putih)?
Pakar: Bisnis Yang Tepat Saat Musim Hujan Bisa Menghasilkan Uang Selain Bisnis Payung

Anda memerlukan peralatan sebagai berikut, kompor bahan bakar minyak tanah, drum untuk pengukusan, rak di ruangan untuk menyimpan media jamur, inkas untuk pembibitan (inokulasi), pH meter, termometer, pinset, semprotan/sprayer, pipa paralon untuk cincin, spirtus, alkohol 95%, kantong plastik transparan, kertas roti, karet gelang, sekop, ember, jolang/waskom.

Sedangkan untuk bahan-bahannya dibutuhkan antara lain: - serbuk gergaji kayu kering 105 kg - dedak halus 21 kg - tepung jagung 10,5 kg - TSP murni 0,6 kg - kapur halus/gamping 0,6 kg - kapuk 1 kg - bibit 3 bh - air secukupnya Dari satu paket sedang di atas tadi bisa menghasilkan 200 s/d 300 media.

Proses pembuatan:

-Perlu diperhatikan adalah pemilihan bahan baku, yaitu serbuk kayu. Serbuk kayu yang dihasilkan secara tradisional itu lebih bagus, daripada dengan mesin pemotong. Karena serbuk yang dihasilkan mesin terkadang tercampur oli, atau solar.

Hal ini perlu diperhatikan, mengingat sangat berpengaruh pada media jamur yang akan ditumbuhi bibit. Serbuk kayu yang digunakan jangan dari jenis kayu yang berminyak, misalnya kayu pinus. Yang paling cocok adalah serbuk kayu dari kayu Albasia.

-Kedua, yaitu pencampuran bahan. Bahan yang sudah ada sesuai komposisi takaran, maka masukan dalam jolang/waskom plastik, aduk sampai merata. Air secukupnya, yang penting ketika diperas-peras tidak keluar air (kandungan air 80% dari keringnya bahan). Air yang digunakan tidak boleh mengandung kaporit. Air harus yang bersih dan jangan kotor. Untuk diketahui, kalau dedak dan tepung jagung terlalu banyak maka akan lengket. Tidak baik untuk media tanamnya.

Karena dedak halus fungsinya diantaranya untuk merangsang pertumbuhan. Sedangkan tepung jagung, fungsinya hanya sebagai pemberi/pembeda rasa, pada jamur, bisa pakai atau tidak. Tanpa TSP pun bisa tumbuh, tetapi masalahnya tidak bagus untuk usia/masa tumbuh jamur, usianya pendek.

-Setelah proses pencampuran semua bahan sampai merata, maka selanjutnya bahan tersebut dimasukkan dalam karung plastik dan diikat. Proses yang ketiga ini sering disebut pengomposan, lamanya 48 jam.

-Pengantongan dengan plastik. Bahan yang setelah mengalami pengomposan dimasukan ke dalam plastik-plastik transparan dengan alternatif ukuran 35 x 15 cm x 0,5 (tebal), 35 x 18 cm x 0,5, atau 35 x 20 cm x 0,5. Ujung plastik ditusuk jari telunjuk supaya masuk, hal ini agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring).

Plastik disisakan secukupnya, jangan diisi penuh oleh bahan media tanam. Kurang lebih lima jari. Sisa plastik tadi masukan ke ring/cincin yang terbuat dari paralon (dipotong ukuran 2 cm-an). Lalu ikat dengan karet gelang. Nanti ada lubang di tengah-tengahnya diisi oleh kapuk secukupnya dan kemudian ditutup oleh kertas roti, lalu diikat lagi oleh karet gelang.

-Setelah selesai pengantongan, proses ke lima yaitu pengukusan. Bahan yang sudah dibungkus plastik (polybag) dimasukan ke dalam drum u/ dikukus. Air untuk mengukus hanya 25 cm dari dasar drum. Drum ditutup rapat, bisa oleh plastik atau seng, yang penting rapat. Pengukusan dilakukan selama 9 jam dengan suhu panas 85 derajat celcius. Setelah selesai pengukusan, polybag-polybag itu didinginkan dalam satu ruangan minimal 5 jam.

Selanjutnya adalah pembibitan. Polybag-polybag dibuka bagian atasnya saja, dengan membuka ring/cincin. Kemudian diberi bibit jamur yang sudah disiapkan. Anda tinggal menunggu selama 40 s/ 50 hari, dan siap memanen jamurnya.

Jika Anda perhatikan, memang prosesnya memerlukan ketelatenan dan kecermatan. Jika gagal, Anda masih bisa mencobanya lagi. Menurut informasi harga jamur tetap stabil meski dalam kondisi krisis. Bagaimana, tertarik mencoba

Penulis: Salwa Bunga Simorangkir
Demikianlah Pakar: Bisnis Yang Tepat Saat Musim Hujan Bisa Menghasilkan Uang Selain Bisnis Payung Berita Bisnis kompas hari ini
Posted by : Pixer Rating 5 Star Published : 2016-09-20T17:39:00+07:00
 
Blogger Designed by dsas