Sejarah satuan merupakan suatu peristiwa masa lalu dari suatu kesatuan TNI yang mempunyai fakta kebenaran yang dapat menggugah semangat, kedekatan emosional, jiwa korsa dan nilai-nilai semangat perjuangan bagi prajurit/generasi penerus. Dengan mengetahui sejarah maka tidak akan pernah melupakan perjuangan para pendahulu yang telah menyumbangkan Dharma Bhaktinya pada satuan di mana bertugas dan mengabdi.
Satuan Denzipur 2/PS Dam I/Bukit Barisan dalam pelaksanaan tugasnya selalu memberikan pengabdian yang terbaik, hal ini sesuai dengan Motto satuan yaitu Prasada Sakti yang mengandung makna bahwa Satuan Denzipur 2/PS merupakan satuan yang tangguh dan selalu memberikan Darma Baktinya yang terbaik untuk keluhuran Banga dan Negara. Hal ini juga selaras dengan peran sebagai Satuan Bantuan Tempur di jajaran Kodam I/Bukit Barisan dengan tugas melaksanakan Konstruksi, Destruksi dan Nubika pasif guna memperbesar daya gerak satuan-satuan sendiri, memperkecil daya gerak musuh serta membantu mempertahankan kelangsungan hidup dan mempertinggi kemampuan operasi satuan manuver Kodam.
Untuk mengetahui perkembangan satuan Denzipur 2/PS dari awal berdirinya hingga sekarang maka perlu sejarah satuan Detasemen Zeni Tempur 2/PS Dam I/BB.
LAHIRNYA / SEKITAR TERBENTUKNYA SATUAN
Latar Belakang Pembentukan.
Pembentukan Satuan Denzipur 2/PS seiring dengan pembentukan dari Kodam III/17 Agustus dimana saat pembentukan pada tahun 1959 Kodam III/17 Agustus hanya mempunyai beberapa Satuan Tempur dan Satuan Bantuan Tempur yang antara lain :
1.Yonif 131/Braja Sakti di Payakumbuh
2.Yonif 132/Bima Sakti di Bukit Tinggi
3.Yonif 133/Yudha Sakti di Padang Panjang
4.Rai Arsu/BS di Padang
5.Kompi Raider Yonif III Batu Sangkar
Di mana daerah operasi Kodam III/17 Agustus saat itu meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau, sedangkan untuk satuan Zeni Tempur pada saat itu belum terbentuk sehingga untuk melaksanakan tugas-tugas Zeni harus mendatangkan Pasukan Zeni dari pulau Jawa.
Atas dasar pertimbangan situasi dan kondisi yang terjadi di daerah Sumatera dan Riau serta pengembangan organisasi Kodam III/17 Agustus tersebut, maka dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas operasi penindasan pemberontakan PRRI dan tugas pokok Kodam III/17 Agustus, mutlak diperlukan adanya Satuan Zeni Tempur di wilayah Sumbar dan Riau. Atas pertimbangan itu kemudian Kasad memerintahkan kepada Direktur Zeni TNI AD untuk menyusun rencana pembentukan Satuan Zeni Tempur di lingkungan Kodam III/17 Agustus.
Pemrakarsa. Dalam merealisasikan pembentukan Satuan Zeni di wilayah Kodam III/17 Agustus tersebut maka berdasarkan Surat Keputusan Dirziad Nomor Skep / 580 / X / 1965 tanggal 28 Oktober 1965 diperintahkan kepada Kapten Czi Tompodung Jeb Nrp 18338 (Pasi 4/Log Yon Zikon 13 Ditziad) sebagai formatur pembentukan Satuan Denzipur 2/PS di jajaran Kodam III/17 Agustus.
Awal terbentuknya serta perkembangan satuan.
Berdasarkan Surat Keputusan Ditziad tersebut kemudian formatur menyusun rencana, pada tahap awal menghadap kepada Pangdam III/17 Agustus untuk melaporkan rencana pembentukan Satuan Denzipur 2/PS tersebut dan sekaligus untuk memohon petunjuk, atas restu dan petunjuk dari Pangdam III/17 Agustus (Brigjen Panuju) dan petunjuk teknis dari Kasdam III/17 Agustus (Kolonel Inf Poniman) dan saran dari Kazidam III/17 Agustus (Letkol Czi Pramu Sutomo). Kemudian formatur melanjutkan langkah berikutnya yaitu melaksanakan koordinasi dengan Danyonzipur 2 Palembang (Letkol Czi Suhadi) dan Danyonzipur 4 Magelang (Letkol Czi Sutarto) untuk mendapatkan dukungan personel awal guna mengisi kerangka organisasi Satuan Denzipur 2/PS yang akan dibentuk. Atas saran dari Danyonzipur 2 maka Pangdam IV/Sriwijaya menyetujui pemutasian personel Yonzipur 2 ke Satuan Denzipur 2/PS.
Berdasarkan Surat Perintah Danyonzipur 2 Dam IV/Sriwijaya Nomor Sprin / 476 / VI / 1966 tanggal 28 Juni 1966, personel Yonzipur 2 sebanyak 75 orang beserta keluarganya yang dipimpin oleh Sertu Heldi Nbi 61418563 berangkat menuju Padang dengan menggunakan Kapal Laut dan pada tanggal 16 Juli 1966 rombongan tiba di Teluk Bayur Padang. Mengingat saat itu belum ada perumahan maka untuk sementara personel Yonzipur 2 beserta keluarga tinggal di komplek sekolah Cina Hembeng dengan kehidupan serba darurat selama lebih kurang 4 bulan. Personel dari Yonzipur 4 Dam VII/Diponegoro sebanyak 38 orang beserta keluarga tiba di Teluk Bayur dipimpin oleh Peltu Parno S pada tanggal 27 Juli 1966.
Dengan jumlah personel tersebut dan ditambah beberapa personel dari Zidam III/17 Agustus maka berdasarkan Surat Keputusan Dirziad Nomor Skep / 74 / V / 1966 tanggal 17 Mei 1966 dan berdasarkan Surat Keputusan Pangdam III/17 Agustus Nomor Skep / 167 / VIII / 1966 tanggal 15 Agustus 1966 dalam Upacara Militer di Depo Padang dengan Irup Pangdam III/17 Agustus diresmikan berdirinya Denzipur 2/PS yang organik pada Kodam III/17 Agustus TMT : 1 Agustus 1966, sehingga tanggal 1 Agustus tersebut ditetapkan menjadi hari jadi satuan Denzipur 2/PS.
Kondisi Awal.
Struktur Organisasi. Susunan Organisasi Satuan Denzipur 2/PS pada saat pembentukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu, secara garis besar susunan organisasi tersebut adalah :
1.Komandan: Kapten Czi Tompodung Jeb
2.Wakil Komandan : Lettu Czi Pringgo Soehardjo
3.Danton Bantuan : Letda Czi UM. Djunaidi
4.Danton I : Lettu Czi Soegondo
5.Danton II: Capa Hardelis Wahab
6.Danton III : Peltu Parno S
Personel. Dari jumlah personel yang ada saat itu terdiri dari personel :
1.Yonzipur 2= 75 orang
2.Yonzipur 4= 38 orang
3.Kizi Alber = 3 orang
4.Yonzipur 5= 1 orang
5.Zidam = 16 orang
Materiil. Dengan situasi kondisi perumahan, kantor dan alat peralatan yang belum memadai Satuan Denzipur 2/PS diawal pembentukannya telah mendapat tugas sesuai Radiogram Pangdam III/17 Agustus Nomor T / 519 / 1966 tanggal 17 Oktober 1966 untuk memberangkatkan 1 Tonzipur dibawah pimpinan Lettu Czi Sugondo untuk menempati pos
di Danau Bingkung/Rantau Berangin untuk melaksanakan serah terima tugas dan tanggung jawab pengawasan Jembatan Ponton dan pekerjaan pembuatan Lapangan Terbang Simpang Tiga Pekan Baru dari Satgas Yonzikon 7 yang akan kembali ke Jawa untuk persiapan tugas operasi Dwikora. Dalam serah terima tersebut diserahkan pula beberapa alat berat zeni yang antara lain :
1.Jembatan penyeberangan Ponton serta materiil Jembatan Bailley yang saat itu terpasang di daerah Sumbar dan Riau.
2.Bulldozer C-100 sebanyak 2 unit dalam kondisi baik.
3.Shovel Merk Ahlam 1 unit dalam kondisi rusak berat.
4.Dump Truck Shell 2 unit dalam kondisi baik.
5.Crane Wargen Shell 1 unit dalam kondisi rusak ringan.
Materiil tersebut merupakan alat peralatan modal dasar bagi Satuan Denzipur 2/PS dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai Satuan Bantuan Tempur di jajaran Kodam III/17 Agustus.
Pangkalan.
1.Mengingat persiapan perumahan maupun perkantoran di Padang pada saat itu belum ada maka berdasarkan perintah Pangdam III/17 Agustus, ditentukan lokasi Satuan Denzipur 2/PS di Payakumbuh. Situasi dan kondisi di kota Payakumbuh pada saat itu belum siap untuk menampung personel Satuan Denzipur 2/PS tersebut. Atas segala bantuan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota dan usaha dari Kasdim 0306/50 Kota (Mayor Czi Gunadi) Personel Denzipur 2/PS ditampung di rumah penduduk yang berada di sekitar Kp. Labuh Basilang, Kp. Taram, Kp. Batang Tabit dan Kp. Sawah Padang sedangkan untuk kantor Denzipur 2/PS digunakan rumah Bapak Novian Kamal di Koto Nan Gadang Payakumbuh dan untuk rumah dinas Komandan Denzipur 2/PS menempati rumah Komplek Pertanian di Payakumbuh.
2.Dalam rangka meningkatkan pembinaan satuan dan untuk dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya, maka sesuai dengan Radiogram Pangdam III/17 Agustus Nomor TR / 661 / 1966 tanggal 11 Oktober 1966 memerintahkan kepada Dandenzipur 2/PS mengadakan survey guna menentukan lokasi bagi Satuan Denzipur 2/PS. Dari koordinasi dengan pihak Pemda Kab Agam dan Kab 50 Kota didapatkan 2 alternatif lokasi Satuan Denzipur 2/PS sebagai berikut :
a) Alternatif I dari pihak Pemda tingkat II Kab Agam menyediakan tanah di daerah Baso yang berdekatan dengan rencana pembuatan Komplek APDN.
b) Alternatif II dari pihak Pemda tingkat II Kab 50 Kota menyediakan tanah bekas lahan kebun sayur di daerah Padang Mengatas Kec. Luak Payakumbuh.
3.Setelah diadakan peninjauan lokasi dan berdasarkan pertimbangan teknis dan aspek taktis maka dipilihlah daerah bekas kebun sayur di Padang Mengatas sebagai lokasi dari Satuan Denzipur 2/PS. Untuk ketertiban administrasi dan kekuatan hukum atas persetujuan dari Bapak Gubernur KDH Tingkat I Sumbar maka Bapak Bupati KDH Tingkat II/ 50 Kota dengan Surat Keterangan Nomor 704 / SK / BLK / 178-66 tanggal 28 Nopember 1966 menyerahkan tanah bekas kebun sayur seluas 16,8 Ha di Padang Mengatas untuk digunakan sebagai lokasi Satuan Denzipur 2/PS dengan status hak pakai.
4.Sejak ditentukan lokasi Satuan Denzipur 2/PS di Padang Mengatas, warga Denzipur 2/PS mulai merintis tanah kosong yang penuh padang ilalang menjadi lokasi satuan. Perhatian dari Komando Atas cukup besar untuk dapat mewujudkan lokasi satuan tersebut, hal ini terbukti dengan adanya dukungan dana dari Pangdam III/17 Agustus sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah).
Dari dana tersebut dengan sistem swakarya dapat dibangun 4 (empat) unit barak type K yang dapat menampung anggota sebanyak 32 KK dan 3 (tiga) unit rumah type H untuk perumahan Perwira dan pembangunan tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 5 Juni 1967. Dengan selesainya bangunan tersebut secara bertahap warga Denzipur 2/PS pindah dari Payakumbuh ke Padang Mengatas.
5.Pada tanggal 25 Juni 1967, Pangdam III/17 Agustus Brigjen Panuju meresmikan penggunaan bangunan Asrama Denzipur 2/PS Padang Mengatas. Selanjutnya Satuan Denzipur 2/PS mengadakan koordinasi dan menetapkan untuk Peleton-Peleton berada di Pandang Mengatas sedangkan Markas Komando sementara berada di Kota Payakumbuh.
Satuan Denzipur 2/PS Dam I/Bukit Barisan dalam pelaksanaan tugasnya selalu memberikan pengabdian yang terbaik, hal ini sesuai dengan Motto satuan yaitu Prasada Sakti yang mengandung makna bahwa Satuan Denzipur 2/PS merupakan satuan yang tangguh dan selalu memberikan Darma Baktinya yang terbaik untuk keluhuran Banga dan Negara. Hal ini juga selaras dengan peran sebagai Satuan Bantuan Tempur di jajaran Kodam I/Bukit Barisan dengan tugas melaksanakan Konstruksi, Destruksi dan Nubika pasif guna memperbesar daya gerak satuan-satuan sendiri, memperkecil daya gerak musuh serta membantu mempertahankan kelangsungan hidup dan mempertinggi kemampuan operasi satuan manuver Kodam.
Untuk mengetahui perkembangan satuan Denzipur 2/PS dari awal berdirinya hingga sekarang maka perlu sejarah satuan Detasemen Zeni Tempur 2/PS Dam I/BB.
LAHIRNYA / SEKITAR TERBENTUKNYA SATUAN
Latar Belakang Pembentukan.
Pembentukan Satuan Denzipur 2/PS seiring dengan pembentukan dari Kodam III/17 Agustus dimana saat pembentukan pada tahun 1959 Kodam III/17 Agustus hanya mempunyai beberapa Satuan Tempur dan Satuan Bantuan Tempur yang antara lain :
1.Yonif 131/Braja Sakti di Payakumbuh
2.Yonif 132/Bima Sakti di Bukit Tinggi
3.Yonif 133/Yudha Sakti di Padang Panjang
4.Rai Arsu/BS di Padang
5.Kompi Raider Yonif III Batu Sangkar
Di mana daerah operasi Kodam III/17 Agustus saat itu meliputi daerah Sumatera Barat dan Riau, sedangkan untuk satuan Zeni Tempur pada saat itu belum terbentuk sehingga untuk melaksanakan tugas-tugas Zeni harus mendatangkan Pasukan Zeni dari pulau Jawa.
Atas dasar pertimbangan situasi dan kondisi yang terjadi di daerah Sumatera dan Riau serta pengembangan organisasi Kodam III/17 Agustus tersebut, maka dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas operasi penindasan pemberontakan PRRI dan tugas pokok Kodam III/17 Agustus, mutlak diperlukan adanya Satuan Zeni Tempur di wilayah Sumbar dan Riau. Atas pertimbangan itu kemudian Kasad memerintahkan kepada Direktur Zeni TNI AD untuk menyusun rencana pembentukan Satuan Zeni Tempur di lingkungan Kodam III/17 Agustus.
Pemrakarsa. Dalam merealisasikan pembentukan Satuan Zeni di wilayah Kodam III/17 Agustus tersebut maka berdasarkan Surat Keputusan Dirziad Nomor Skep / 580 / X / 1965 tanggal 28 Oktober 1965 diperintahkan kepada Kapten Czi Tompodung Jeb Nrp 18338 (Pasi 4/Log Yon Zikon 13 Ditziad) sebagai formatur pembentukan Satuan Denzipur 2/PS di jajaran Kodam III/17 Agustus.
Awal terbentuknya serta perkembangan satuan.
Berdasarkan Surat Keputusan Ditziad tersebut kemudian formatur menyusun rencana, pada tahap awal menghadap kepada Pangdam III/17 Agustus untuk melaporkan rencana pembentukan Satuan Denzipur 2/PS tersebut dan sekaligus untuk memohon petunjuk, atas restu dan petunjuk dari Pangdam III/17 Agustus (Brigjen Panuju) dan petunjuk teknis dari Kasdam III/17 Agustus (Kolonel Inf Poniman) dan saran dari Kazidam III/17 Agustus (Letkol Czi Pramu Sutomo). Kemudian formatur melanjutkan langkah berikutnya yaitu melaksanakan koordinasi dengan Danyonzipur 2 Palembang (Letkol Czi Suhadi) dan Danyonzipur 4 Magelang (Letkol Czi Sutarto) untuk mendapatkan dukungan personel awal guna mengisi kerangka organisasi Satuan Denzipur 2/PS yang akan dibentuk. Atas saran dari Danyonzipur 2 maka Pangdam IV/Sriwijaya menyetujui pemutasian personel Yonzipur 2 ke Satuan Denzipur 2/PS.
Berdasarkan Surat Perintah Danyonzipur 2 Dam IV/Sriwijaya Nomor Sprin / 476 / VI / 1966 tanggal 28 Juni 1966, personel Yonzipur 2 sebanyak 75 orang beserta keluarganya yang dipimpin oleh Sertu Heldi Nbi 61418563 berangkat menuju Padang dengan menggunakan Kapal Laut dan pada tanggal 16 Juli 1966 rombongan tiba di Teluk Bayur Padang. Mengingat saat itu belum ada perumahan maka untuk sementara personel Yonzipur 2 beserta keluarga tinggal di komplek sekolah Cina Hembeng dengan kehidupan serba darurat selama lebih kurang 4 bulan. Personel dari Yonzipur 4 Dam VII/Diponegoro sebanyak 38 orang beserta keluarga tiba di Teluk Bayur dipimpin oleh Peltu Parno S pada tanggal 27 Juli 1966.
Dengan jumlah personel tersebut dan ditambah beberapa personel dari Zidam III/17 Agustus maka berdasarkan Surat Keputusan Dirziad Nomor Skep / 74 / V / 1966 tanggal 17 Mei 1966 dan berdasarkan Surat Keputusan Pangdam III/17 Agustus Nomor Skep / 167 / VIII / 1966 tanggal 15 Agustus 1966 dalam Upacara Militer di Depo Padang dengan Irup Pangdam III/17 Agustus diresmikan berdirinya Denzipur 2/PS yang organik pada Kodam III/17 Agustus TMT : 1 Agustus 1966, sehingga tanggal 1 Agustus tersebut ditetapkan menjadi hari jadi satuan Denzipur 2/PS.
Kondisi Awal.
Struktur Organisasi. Susunan Organisasi Satuan Denzipur 2/PS pada saat pembentukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu, secara garis besar susunan organisasi tersebut adalah :
1.Komandan: Kapten Czi Tompodung Jeb
2.Wakil Komandan : Lettu Czi Pringgo Soehardjo
3.Danton Bantuan : Letda Czi UM. Djunaidi
4.Danton I : Lettu Czi Soegondo
5.Danton II: Capa Hardelis Wahab
6.Danton III : Peltu Parno S
Personel. Dari jumlah personel yang ada saat itu terdiri dari personel :
1.Yonzipur 2= 75 orang
2.Yonzipur 4= 38 orang
3.Kizi Alber = 3 orang
4.Yonzipur 5= 1 orang
5.Zidam = 16 orang
Materiil. Dengan situasi kondisi perumahan, kantor dan alat peralatan yang belum memadai Satuan Denzipur 2/PS diawal pembentukannya telah mendapat tugas sesuai Radiogram Pangdam III/17 Agustus Nomor T / 519 / 1966 tanggal 17 Oktober 1966 untuk memberangkatkan 1 Tonzipur dibawah pimpinan Lettu Czi Sugondo untuk menempati pos
di Danau Bingkung/Rantau Berangin untuk melaksanakan serah terima tugas dan tanggung jawab pengawasan Jembatan Ponton dan pekerjaan pembuatan Lapangan Terbang Simpang Tiga Pekan Baru dari Satgas Yonzikon 7 yang akan kembali ke Jawa untuk persiapan tugas operasi Dwikora. Dalam serah terima tersebut diserahkan pula beberapa alat berat zeni yang antara lain :
1.Jembatan penyeberangan Ponton serta materiil Jembatan Bailley yang saat itu terpasang di daerah Sumbar dan Riau.
2.Bulldozer C-100 sebanyak 2 unit dalam kondisi baik.
3.Shovel Merk Ahlam 1 unit dalam kondisi rusak berat.
4.Dump Truck Shell 2 unit dalam kondisi baik.
5.Crane Wargen Shell 1 unit dalam kondisi rusak ringan.
Materiil tersebut merupakan alat peralatan modal dasar bagi Satuan Denzipur 2/PS dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai Satuan Bantuan Tempur di jajaran Kodam III/17 Agustus.
Pangkalan.
1.Mengingat persiapan perumahan maupun perkantoran di Padang pada saat itu belum ada maka berdasarkan perintah Pangdam III/17 Agustus, ditentukan lokasi Satuan Denzipur 2/PS di Payakumbuh. Situasi dan kondisi di kota Payakumbuh pada saat itu belum siap untuk menampung personel Satuan Denzipur 2/PS tersebut. Atas segala bantuan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota dan usaha dari Kasdim 0306/50 Kota (Mayor Czi Gunadi) Personel Denzipur 2/PS ditampung di rumah penduduk yang berada di sekitar Kp. Labuh Basilang, Kp. Taram, Kp. Batang Tabit dan Kp. Sawah Padang sedangkan untuk kantor Denzipur 2/PS digunakan rumah Bapak Novian Kamal di Koto Nan Gadang Payakumbuh dan untuk rumah dinas Komandan Denzipur 2/PS menempati rumah Komplek Pertanian di Payakumbuh.
2.Dalam rangka meningkatkan pembinaan satuan dan untuk dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya, maka sesuai dengan Radiogram Pangdam III/17 Agustus Nomor TR / 661 / 1966 tanggal 11 Oktober 1966 memerintahkan kepada Dandenzipur 2/PS mengadakan survey guna menentukan lokasi bagi Satuan Denzipur 2/PS. Dari koordinasi dengan pihak Pemda Kab Agam dan Kab 50 Kota didapatkan 2 alternatif lokasi Satuan Denzipur 2/PS sebagai berikut :
a) Alternatif I dari pihak Pemda tingkat II Kab Agam menyediakan tanah di daerah Baso yang berdekatan dengan rencana pembuatan Komplek APDN.
b) Alternatif II dari pihak Pemda tingkat II Kab 50 Kota menyediakan tanah bekas lahan kebun sayur di daerah Padang Mengatas Kec. Luak Payakumbuh.
3.Setelah diadakan peninjauan lokasi dan berdasarkan pertimbangan teknis dan aspek taktis maka dipilihlah daerah bekas kebun sayur di Padang Mengatas sebagai lokasi dari Satuan Denzipur 2/PS. Untuk ketertiban administrasi dan kekuatan hukum atas persetujuan dari Bapak Gubernur KDH Tingkat I Sumbar maka Bapak Bupati KDH Tingkat II/ 50 Kota dengan Surat Keterangan Nomor 704 / SK / BLK / 178-66 tanggal 28 Nopember 1966 menyerahkan tanah bekas kebun sayur seluas 16,8 Ha di Padang Mengatas untuk digunakan sebagai lokasi Satuan Denzipur 2/PS dengan status hak pakai.
4.Sejak ditentukan lokasi Satuan Denzipur 2/PS di Padang Mengatas, warga Denzipur 2/PS mulai merintis tanah kosong yang penuh padang ilalang menjadi lokasi satuan. Perhatian dari Komando Atas cukup besar untuk dapat mewujudkan lokasi satuan tersebut, hal ini terbukti dengan adanya dukungan dana dari Pangdam III/17 Agustus sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah).
Dari dana tersebut dengan sistem swakarya dapat dibangun 4 (empat) unit barak type K yang dapat menampung anggota sebanyak 32 KK dan 3 (tiga) unit rumah type H untuk perumahan Perwira dan pembangunan tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 5 Juni 1967. Dengan selesainya bangunan tersebut secara bertahap warga Denzipur 2/PS pindah dari Payakumbuh ke Padang Mengatas.
5.Pada tanggal 25 Juni 1967, Pangdam III/17 Agustus Brigjen Panuju meresmikan penggunaan bangunan Asrama Denzipur 2/PS Padang Mengatas. Selanjutnya Satuan Denzipur 2/PS mengadakan koordinasi dan menetapkan untuk Peleton-Peleton berada di Pandang Mengatas sedangkan Markas Komando sementara berada di Kota Payakumbuh.
Informasi Dan Tentang Prediksi Ramalan Bintang Zodiak Hari ini Tanggal 1 Bulan Agustus Masih LeoPada Hari ini Tanggal 1 Agustus Dalam Kalender Indonesia Merupakan Hari HUT Denzipur 2/ Prasada Sakti Indonesia dan Termasuk Sebagai Hari Besar / Hari Penting Dunia Dalam Buku Asal Usul Sejarah Bangsa Kita, Artikel Via denzipur2ps.wordpress.com Sekin dan Terimakasih Dan ada Manfaat Untuk Pembaca Foto Gambar dari google